JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana kisah sebuah hentakan dari kaki seseorang bisa membuat sebuah gunung bergetar hebat?
Kisah bergetarnya sebuah gunung terdapat dalam kitab ‘uyun al-Hikayat Min Qashas as-Sholihin wa Nawadir az-Zahidin karya Ibnul Jauzi. Ini merupakan sebuah kitab klasik yang begitu ternama dan berisikan kisah-kisah para alim, sufi dan hikmah penuh keajaiban.
Suatu hari seorang alim bernama Ibrahim bin Adham bersama para sahabatnya di sebuah gunung. Para sahabat mengakui Ibrahim bin Adham seorang yang saleh dan memiliki karamah (keajaiban).
Salah satu dari mereka ada yang berkata.”Si Fulan menuang air di lentera. Lalu lentera itu (Tanpa pakai minyak/api) menyala semalaman dan tidak pernah padam,” tuturnya.
Lalu Ibrahim pun menimpali.”Seandainya seorang hamba yang jujur berkata kepada gunung,’lenyaplah. Niscaya gunung itu akan lenyap’,” tuturnya.
Ibrahim mengatakan hal itu seraya menghentakkan kakinya ke tanah.
Tiba-tiba gunung itu bergetar hebat. Apakah ada gempa? Para sahabat yang ada di situ ketakutan.
Ibrahim bin Adham pun menghentakkan kembali kakinya ke tanah sekali lagi sambil berkata,”Tenanglah Gunung, saya melakukan ini hanya untuk memberi contoh sahabat-sahabatku.”
Seketika itu, gunung tersebut diam dan tidak bergetar lagi.
Baca Juga: Kisah Makam Keramat Dikunjungi Ribuan Orang, Ternyata Isinya Keledai Belaka
Ini merupakan kisah karamah, sebuah kisah keajaiban dari para ulama. Tentu saja karamah ini datangnya dari Allah, bukan untuk maksud pamer. Tapi menunjukkan bagaimana kebesaran-Nya dan bagaimana ketika seorang hamba dekat dengan Allah, segala sesuatu—dan keajaiban—bisa terjadi.
Termasuk "hanya" sekadar kejaiban menggetarkan sebuah gunung dengan hentakkan kaki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.