Sesungguhnya, untuk menggapai derajat mulia di sisi-Allah, tidaklah cukup manusia meningkatkan keimanan dan memperbanyak amal shaleh saja. Akan tetapi, manusia juga perlu mengetahui hal-hal yang dapat merusak iman dan pahala amal shalehnya agar jangan sampai menjadi orang yang rugi dan bahkan celaka di dunia terlebih di Yaumil Qiyamah nanti.
Sebagaimana tugas Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam diutus ke dunia, adalah menyempurnakan akhlak mulia. Sebab dengan akhlak mulia itulah ketakwaan manusia akan semakin sempurna dan salah satu akhlak mulia itu adalah sifat tawadhu’.
Tawadhu’ bisa diartikan sebagai sifat rendah hati yang dimiliki dalam hati, ditunjukkan melalui sikap, tutur kata dan perbuatan serta ketundukan kepada kebenaran.
Sedangkan lawan dari tawadhu’ adalah takabur, yaitu sifat merasa benar, ingin menonjol (dilihat) dan tidak mau menerima nasehat dan kebenaran. Turunan dari sifat takabur adalah riya (memperlihatkan amal), sum’ah (memperdengarkan amal) dan ujub (mengagumi diri sendiri).
Dari sifat lawan tawadhu inilah kita dapat menumbuhkan sifat tawadhu kita dengan selalu berusaha menghindarinya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.