Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JEMBER, KOMPAS.TV – Petani jagung di Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember Jawa Timur mengalami gagal panen, karena kelangkaan pupuk bersubsidi. Tanaman jagung rusak dan tidak tumbuh normal, sehingga butir jagung, yang dihasilkan tidak maksimal.
Seperti yang terjadi pada tanaman jagung milik Busairi di Desa Candi Jati, Kecamatan Arjasa. Ia mengalami gagal panen, karena tanaman jagung miliknya tidak tumbuh maksimal, daun kering dan buah jagung kecil.
Satu hektar tanaman jagung biasanya mampu menghasilkan jagung sebanyak 12 ton, namun saat ini hanya mencapai 3 ton jagung.
Kondisi ini terjadi karena selama masa pertumbuhan, tanaman jagung kekurangan pupuk, sehingga tidak ada nutrisi dan vitamin. Kurangnya pemupukan terjadi karena adanya kelangkaan pupuk bersubsidi di pasaran.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cabang Jember, Jumantoro mengatakan petani enggan memakai pupuk non subsidi, karena harganya tidak sebanding dengan biaya pengeluaran atau produksi. Harga pupuk subsidi Rp. 180.000 per kwintal, sedangkan harga pupuk tidak subsidi mencapai Rp. 700.000 per kwintal.
Petani berharap kepada pemerintah agar segera mencarikan solusi, sehingga pupuk bersubsidi tidak mengalami kelangkaan di pasaran.
#PupukSubsidiLangka #TanamanJagungRusak #Jember
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.