A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Ibu-ibu Protes ke Bupati Sikka Tak Terdaftar Penerima Bansos: Kami Lapar, Pak Ingin Makan

Kompas TV regional berita daerah

Ibu-ibu Protes ke Bupati Sikka Tak Terdaftar Penerima Bansos: Kami Lapar, Pak Ingin Makan

Kompas.tv - 12 Mei 2020, 16:38 WIB
ibu-ibu-protes-ke-bupati-sikka-tak-terdaftar-penerima-bansos-kami-lapar-pak-ingin-makan
Ilustrasi pembagian bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak wabah pandemi Covid-19 (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Idham Saputra

MAUMERE, KOMPAS.TV – Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur, Fransiskus Roberto Diogo sedang mengecek data penerima bantuan sosial (bansos) ketika sejumlah ibu rumah tangga melakukan aksi protes.

"Kami disuruh di rumah saja, tetapi kami orang miskin tidak dapat bantuan, kami haus dan lapar, Pak. Kami ingin makan," keluh ibu-ibu tersebut di Kantor Dinas Sosial Sikka, Senin (11/5/2020).

Sejumlah ibu rumah tangga tersebut merupakan warga Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka protes karena nama mereka tak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial.

Baca Juga: Bansos Tidak Merata, Warga Protes di Kantor Kelurahan

Roberto yang melihat aksi protes tersebut langsung menghampiri para ibu-ibu rumah tangga.

Peserta protes merasa pemerintah tidak adil terhadap warga yang terdampak Covid-19, karena bantuan sosial diberikan ke keluarga mampu di Kelurahan Wuring.

Keluarga miskin diabaikan, padahal banyak yang hilang pekerjaan karena pandemi virus corona ini.

Ibu-ibu rumah tangga itu mengaku bekerja sebagai buruh dan pedagang kue. Beberapa mengandalkan penghasilan dari suami yang bekerja sebagai nelayan dan tukang ojek.

"Sekarang kami tidak bekerja, makanya kami tuntut untuk dapat bansos dari pemerintah, kami juga masyarakat miskin kena dampak virus corona ini, kami mohon keadilan dari Bapak Bupati," kata Maria Fin, perwakilan ibu-ibu peserta aksi protes.

Baca Juga: Protes Bansos di Sikka NTT: Warga Tak Dapat, Kades Malah Terdaftar

Bupati Sikka pun diminta untuk mengecek ulang data penerima bansos di Kelurahan Wuring.

Ibu-ibu itu lalu menyerahkan kartu keluarga masing-masing kepada Roberto agar didaftarkan sebagai penerima bansos.

Bupati Roberto pun berjanji akan membenahi data para penerima bantuan sosial di Kabupaten Sikka.

Ia menjelaskan 85.000 keluarga akan mendapatkan bantuan sosial dampak pandemi Covid-19.

Rinciannya sebagai berikut:

  • 20.620 keluarga dari bantuan Kementerian Sosial 
  • 5.800 keluarga bantuan Pemprov NTT 
  • 26.000 keluarga dari dana desa 
  • 3.000 keluarga ditanggung APBD Kabupaten Sikka.

Baca Juga: Data Penerima Bansos Bisa Seluruhnya Tepat Sasaran, Jika...

Bupati Sikka Roberto pun meminta para ibu rumah tangga tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti jaga jarak, pakai masker, dan tetap di rumah.

“Habis corona baru kerja lagi yah," kata Roberto mengimbau para peserta protes demi memutus rantai penyebaran Covid-19.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x