A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Penumpang Cari Akal Agar Bisa Mudik, Travel Gelap Kena Razia

Kompas TV regional berita daerah

Penumpang Cari Akal Agar Bisa Mudik, Travel Gelap Kena Razia

Kompas.tv - 1 Mei 2020, 15:01 WIB
Penulis : Reny Mardika

TASIKMALAYA, KOMPAS.TV - Dua kendaraan yang diduga melakukan praktik travel gelap terjaring petugas pos pemeriksaan Polres Tasikmalaya Kota.

Dalam pemeriksaan di pos Batunungku, polisi menemukan empat penumpang asal Jakarta tujuan Sukaraja.

Dari pemeriksaan, sopir travel gelap mengaku mereka bisa lolos ke Tasikmalaya lewat jalan tikus.

Untuk jasa ini, setiap penumpang dikutip ongkos 400 ribu rupiah.

"Kalau kita bilang taksi gelap karena mengangkut penumpang tidak pada peruntukannya. Karena ini bukan mobil penumpang umum, dan memang sengaja di rental untuk mengangkut orang dari zona merah," kata AKBP Anom Karibianto, Kapolres Tasikmalaya Kota.

Upaya pemudik bandel keluar dari zona merah juga digagalkan Ditlantas Polda Metro Jaya.

Menggunakan dua mobil travel gelap, mereka terjaring petugas di pos pantau Kedung Waringin, Bekasi, Jawa Barat, dalam perjalanan menuju Kebumen.

Bermodus membantu tetangga, pengendara travel gelap mematok tarif 300-500 ribu rupiah per penumpang.

Petugas di pos pemeriksaan Kedung Waringin juga menggagalkan upaya mudik lima warga dari Jakarta.

Mereka bersembunyi di dalam bus jurusan Jakarta-Semarang yang kabinnya tertutup rapat oleh gorden dan lampu sengaja dimatikan.

Meski sopir mengaku tak membawa penumpang, tapi petugas menemukan lima koper milik pemudik di dalam bagasi bus.

Polisi kini tengah menginvestigasi dugaan bisnis penyelundupan para pemudik baik oleh travel gelap atau perusahaan travel resmi.

"Ada penumpang yang masuk ke sebuah kontainer, truk, ada di bagasi bis. Itu kita lakukan penyelidikan kebenarannya seperti apa," kata Brigjen Pol Argo Yuwono, Karo Penmas Divisi Humas Polri.

Setelah adanya larangan mudik oleh pemerintah pusat, berbagai cara dilakukan masyarakat agar tetap bisa mudik.

Padahal upaya mereka keluar dari zona merah corona justru berisiko menularkan penyakit kepada keluarga di kampung halaman dan bisa berujung kematian.
 




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x