Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Sekitar 150 petani tambak di Wonokerto, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan kelimpungan, pasalnya, ditengah pandemi Covid-19 saat ini, petani tambak harus mengalami kerugian cukup besar dikarenakan harga pakan mulai naik, namun harga ikan bandeng mengalami penurunan. Selain itu mereka juga tidak bisa mengirim pasokan ikan bandeng ke Jakarta dan kota-kota besar karena kebanyakan tutup. Akibatnya para petani terpaksa memilih tidak memanen ikan mereka, sembari menunggu harga bandeng membaik dan tengkulak kembali menerima kiriman. Kenaikan pakan ikan bandeng terjadi sejak beberapa pekan lalu dengan kisaran tiap kantong ukuran 30 kilogram yang sebelumnya 231.000 rupiah kini mengalami kenaikan menjadi 234.000 rupiah. Sedangkan untuk harga ikan bandeng yang sebelumnya bisa mencapai 21.000 rupiah per kilogram, kini turun menjadi 17.000 rupiah perkilogram. Seperti diketahui untuk sekali panen, petani mengeluarkan uang kontrak tambak tiga sampai lima juta rupiah tiap hektar dengan masa panen lima sampai enam bulan. Sedangkan untuk benih mengisi satu hektar tambak mencapai 10.000 benih dengan harga 1,5 juta rupiah. Dengan harga sekarang petani bandeng mengaku tidak balik modal apabila nekat panen dini. Untuk mengatasi kerugian yang lebih besar saat petani berencana melobi pemerintah agar bantuan yang diberikan ke warga ada yang berbentuk bandeng presto.
#PetaniTambak #IkanBandeng #KabupatenPekalongan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.