Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
BOLTIM, KOMPAS.TV - Aksi protes Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Sehan Landjar kepada menteri soal penanganan bantuan Covid-19 viral di media sosial.
Dalam video tersebut bupati marah-marah, sebab mekanisme bantuan langsung tunai (BLT) terhadap warga terdampak Covid-19 dinilai menyulitkan warga.
Baca Juga: Viral Evakuasi Kakak Beradik Tertular Corona, Ini Kata Bupati Bogor
Dalam video amatir warga berdurasi 3.48 menit itu, bupati yang masih mengenakan pakaian gamis nampak marah-marah karena warganya yang penerima bantuan langsung tunai dari pemerintah pusat tidak bisa menerima bantuan sembako dari Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
"BLT-nya kapan? Masih mau buka-buka rekening inilah, kriteria macam-macam lah. Negeri udah mau bangkrut, menteri-menteri masih pada ngeyel semua!" kata Bupati Boltim.
Dalam video tersebut, Sehan Landjar juga memprotes mekanisme bantuan langsung tunai terhadap warga terdampak Covid-19 dinilai menyulitkan warga, sementara warganya sangat membutuhkan bantuan tersebut.
"Kalau ada 4.700 (bantuan), memangnya Bank Sulut ada buku rekening sebanyak itu?" lanjut Sehan mempertanyakan.
Sehan Landjar juga meminta kepada pemerintah pusat untuk memberikan diskresi atau kebebasan mengambil keputusan sendiri-sendiri, dalam hal ini pemerintah daerah untuk mengucurkan BLT.
Nantinya dikawal oleh kejaksaan, KPK, kepolisian, LSM, serta wartawan agar tidak terjadi penyimpangan.
Baca Juga: Pemerintah akan Beri BLT Rp1,8 Juta Per Keluarga di Desa, Apa Syaratnya?
Saat ini Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur tengah membagi-bagikan bantuan sembako berupa beras, ikan kaleng, minyak kelapa kepada warga terdampak covid-19.
Namun tidak semua warga mendapatkan bantuan tersebut, terutama warga penerima BLT tidak mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah setempat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.