Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SLEMAN, KOMPAS TV - Seorang pria berusia lanjut usia atau berumur 63 tahun berinisial L yang ternyata terinfeksi positif Covid-19 sempat mengikuti kegiatan kerja bakti bareng warga. Akibatnya, 26 kepala keluarga terpaksa menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dusun Jetis, Wagiman, menjelaskan kronologi 26 Kepala Keluarga (KK) di Perumahan Kanisius Dusun Jetis, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman menjalani isolasi mandiri.
Isolasi mandiri tersebut dilakukan karena sempat kontak dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19.
"Iya benar. (Ada) 26 KK yang isolasi mandiri," kata Wagiman di Sleman, Yogyakarta, Selasa (21/04/2020).
Baca Juga: Ningsih Tinampi Jual Obat Covid-19 Rp35 Ribu, Begini Tanggapan Khofifah
Wagiman menceritakan, awalnya pada 5 April 2020 ada acara kerja bakti penyemprotan disinfektan di Perumahan Kanisius, Dusun Jetis. Salah satu warga berinisial L yang tinggal di salah satu perumahan tersebut juga ikut dalam kegiatan itu.
"Jadi, ikut kegiatan kerja bakti bersama 26 orang yang ikut kerja bakti," ujarnya.
Setelah kerja bakti, warga berinisial L ini merasa badannya kurang sehat dan perutnya sakit. Kemudian diantar pijat di daerah Minomartani, Sleman.
"Sepulang pijat itu justru badanya semakin menurun, sore harinya diantar oleh tetangganya ke rumah sakit. Setelah dicek ternyata menderita virus Covid-19," ucap Wagiman.
Menurut Wagiman, L terkonfirmasi positif Covid -19 pada 14 April 2020. Kemudian dilakukan tracing, ternyata yang pernah melakukan kontak dengan L sebanyak 26 orang tersebut. Setelah itu, warga yang kontak dengan L diminta melakukan isolasi mandiri.
"Karena sebagian merupakan warga ekonomi menengah kebawah, dari kami pengurus RW, RT mengadakan peduli sosial. Kemarin kita serahkan ke warga yang ODP ada yang wujud uang dan sembako," ujarnya.
Baca Juga: Pengakuan Risma Hendak Demo Rumah Sakit di Surabaya Seorang Diri, Kesal Pasien Covid-19 Telantar
Menurut dia, warga yang kontak dengan L sudah menjalani rapid tes. Dari rapid tes pertama, hasilnya negatif.
"Setelah ditetapkan sebagai ODP, pagi harinya dicek dinas kesehatan melalui puskemas, dari 26 KK itu tes pertama negatif. Yang tes kedua belum tahu kapan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan dari hasil tracing, pasien positif Covid-19 berinisial L ini mempunyai riwayat perjalanan ke luar kota.
"Ada riwayat perjalanan, kalau tidak salah Jakarta atau Bogor saya agak lupa. Tes pertama sudah, tinggal tes kedua, sudah didata dan diawasi oleh Puskesmas," kata Joko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.