Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SINJAI, KOMPAS.TV - Selama puluhan tahun seorang pria dengan gangguan kejiwaan di Desa Pattongko, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, oleh keluarganya ditempatkan di sebuah bangunan yang tidak layak, mirip kandang berukuran 2x3 meter.
Pria bernama Basri ini dirawat ibunya seorang diri dengan kondisi ekonomi yang serba terbatas.
Bangunan itu berada di belakang rumahnya berdinding triplek dan seng.
Lantainya terbuat dari kayu yang mulai lapuk dimakan rayap.
Sang ibu, Kasye, bertani kakao di sebidang lahan tidak jauh dari rumah
"Sejak lahir, tidak bisa jalan nakalki juga, kelainan juga, biasa diperiksa, tidak dikasih obat, tidak pernah ke rumah sakit, tidak ada biaya, tidak ada uang, dikandang saja di dalam," kata Supriadi, warga Desa Pattongko
Kondisi ekonomi yang terbatas membuat keluarga kecil ini kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Di usianya yang ke-36, Basri tidak pernah menadapatkan penanganan ahli kejiwaan.
"Basri ini kelahiran 84 sudah 36 tahun umurnya, kondisinya sejak lahir memang begini, karena kondisi orang tuanya kategori tidak mampu upaya orang tua menyembuhkan anak tidak ada karena ekonomi terbatas, saya selaku pegiat sosial minimal mengharapkan kepada pemerintah upaya apa yang harus dilakukan orang-orang seperti ini bisa hidup seperti layaknya orang-orang biasa," kata Pegiat Sosial, Sirman.
Keluarga Kasye tercatat sebagai salah satu keluarga pra sejahtera di Kabupaten Sinjai.
Keluarga ini tercatat sebagai penerima bantuan pangan non tunai program kementerian sosial.
Ada juga bantuan sejumlah bahan pokok, seperti beras dan telur.
Kasye juga berharap, sang buah hati bisa mendapat layanan kesehatan jiwa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.