A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Pengakuan Pembunuh Siswa SMP Delis Sulistina: Saya Cekik Sampai Tubuhnya Terangkat

Kompas TV regional berita daerah

Pengakuan Pembunuh Siswa SMP Delis Sulistina: Saya Cekik Sampai Tubuhnya Terangkat

Kompas.tv - 27 Februari 2020, 16:54 WIB
pengakuan-pembunuh-siswa-smp-delis-sulistina-saya-cekik-sampai-tubuhnya-terangkat
Pelaku pembunuhan Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya ternyata ayah kandungnya sendiri dan telah ditangkap Kepolisian setempat, Kamis (27/2/2020). (Sumber: (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA))
Penulis : Tito Dirhantoro

TASIKMALAYA, KOMPAS TV - Budi Rahmat akhirnya mengakui perbuatannya membunuh anaknya sendiri, Delis Sulistina, siswa SMPN 6 Tasikmalaya, Jawa Barat, yang ditemukan tewas digorong-gorong pada Senin (27/1/2020) lalu.

Pria berusia 45 tahun itu mengakui perbuatannya setelah ditangkap polisi di rumahnya yang terletak di Cikalang Kota, Tasikmalaya.

Di hadapan polisi dan awak media, Budi Rahmat mengaku menyesal telah membunuh buah hatinya. Dia mengatakan hanya spontan membunuh Delis lantaran kesal ketika dimintai uang sebesar Rp400 ribu.

Setelah terlibat cekcok, Budi mengaku mencekik leher Delis hingga tewas di sebuah rumah kosong yang berada tak jauh dari tempat kerjanya.

Baca Juga: Polisi Tambah 5 Tahun Hukuman Penjara pada Pembunuh Siswa SMP Delis Sulistina

"Saya emosi. Secara spontan saya cekik sampai tubuhnya terangkat. Setelah itu saya tahu sudah meninggal, dan saya tinggalkan masuk kerja lagi," kata Budi di Mako Polres Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (27/2/2020).

Lebih lanjut, Budi menuturkan, dirinya sudah menjelaskan kepada anaknya jika baru memiliki uang sebesar Rp200 ribu. Kemudian ia sempat meminjam uang kepada atasannya Rp100 ribu.

"Kurangnya tinggal Rp 100 ribu. Saya baru bisa mengumpulkan uang Rp 300 ribu," ucap Budi.

Sementara Kepala Polres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, mengatakan usai ditemukan jasad korban di gorong-gorong SMPN 6 Tasikmalaya, pihaknya terus memantau Budi Rahmat selama sebulan.

Baca Juga: Sebelum Dibunuh Ayahnya, Siswa SMPN 6 Tasikmalaya Delis Sulistina Minta Uang Rp400 Ribu

Hal ini dilakukan untuk memastikan tersangka tidak melarikan diri. Selama proses penyelidikan, pelaku sempat kembali bekerja dan tinggal bersama istri barunya di Kecamatan Tawang, Tasikmalaya Kota.

"Kita terus pantau supaya pelaku tidak kabur. Tiga kali dimintai keterangan, awalnya mengelak. Tapi setelah bukti dan keterangan saksi kita lengkap, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya," kata Anom.

Seperti diketahui, terungkapnya kasus pembunuhan ini bermula dari informasi warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Warga di lokasi kejadian digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.

Baca Juga: Pelaku Lanjut Bekerja Usai Bunuh Anaknya Delis Sulistina di Rumah Kosong

Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam Pramuka lengkap dan juga mengenakan kerudung. 

Di samping jasad korban, terdapat tas sekolah berwarna pink yang berisi buku-buku pelajaran sekolah milik korban.

Tak lama setelah itu, Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase.

Setelah berhasil dievakuasi, ternyata di dalam buku-buku tertera nama korban, yaitu Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x