Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SLEMAN, KOMPAS TV - Wakil Kepala Polres Sleman, M Kasim Akbar Bantilan, mengungkapkan tiga peran tersangka atas kasus kematian 10 siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, usai mengikuti kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020).
Ketiga tersangka tersebut antara lain seorang guru olahraga berinisial IYA. Kemudian guru seni budaya berinisial R. Terakhir, tenaga bantu pembina Pramuka dari luar sekolah SMP Negeri 1 Turi berinisial DDS.
Kasim menjelaskan, IYA merupakan tersangka utama karena sebagai pihak pencetus ide dari kegiatan susur sungai. Tak hanya itu, IYA merupakan pihak penentu lokasi dari kegiatan tersebut.
Baca Juga: Hanya 4 Pembina Dampingi Siswa SMPN 1 Turi Susur Sungai, Pencetusnya Malah Tak Ikut
Namun demikian, kata Kasim, ironisnya IYA tak ikut mendampingi siswanya saat mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai.
Kepada polisi, IYA mengaku meninggalkan anak didiknya karena ada urusan lain, yakni hendak transfer uang.
“Tersangka IYA tidak ikut turun (mendampingi siswa susur sungai). Yang bersangkutan pergi karena ada ada keperluan mentransfer uang di bank," kata Kasim dalam jumpa pers di Sleman, Yogyakarta, Selasa (25/02/2020).
Padahal, lanjut dia, IYA adalah salah satu orang yang telah memperoleh sertifikat Kursus Mahir Dasar (MKD) Pramuka.
Lebih lanjut, Kasim menuturkan, tersangka IYA baru kembali ke lokasi susur sungai setelah terjadi peristiwa banjir di Sungai Sempor.
"Ya kembalinya ya setelah kejadian. Setelah kejadian baru ikut gabung melakukan langkah-langkah pertolongan dan lain-lain," ucap dia.
Baca Juga: Tak Ikut Dampingi, Pencetus Ide Susur Sungai Ngaku Pergi Transfer Uang
Selain IYA, tersangka R (58) tidak ikut turun mendampingi para siswa saat kegiatan susur sungai karena berada di sekolah karena menjaga barang-barang siswa. Terakhir, pelaku DDS (58) saat kegiatan susur sungai menunggu di finish.
"Jadi, para siswa-siswi ini saat jalan hanya diampu oleh empat pembina," kata Kasim.
Sebelumnya, 10 siswa SMPN 1 Turi, Sleman, ditemukan dalam kondisi tewas setelah hanyut terbawa banjir Sungai Sempor.
Tewasnya mereka ketika tengah mengikuti kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor pada Jumat (21/02/2020) sore.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.