A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Youtuber Prancis Ingin Bantu Selamatkan Buaya Berkalung Ban di Palu

Kompas TV regional berita daerah

Youtuber Prancis Ingin Bantu Selamatkan Buaya Berkalung Ban di Palu

Kompas.tv - 25 Februari 2020, 15:42 WIB
youtuber-prancis-ingin-bantu-selamatkan-buaya-berkalung-ban-di-palu
Youtuber Prancis Le Roi De La Jungle (Sumber: YOUTUBE)
Penulis : Idham Saputra

PALU, KOMPASTV - Youtuber asal Prancis, Le Roi De La Jungle secara khusus datang ke Palu, Sulawesi Tengah untuk melihat langsung buaya yang terlilit ban bekas di lehernya. 

Le Roi De La Jungle juga berniat untuk membantu upaya penyelamatannya, namun masih terkendala izin dari instansi terkait.

Baca Juga: Dari Panji hingga Ahli Reptil Australia, Penyelamatan Buaya Berkalung Ban Belum Berhasil

Buaya berlilit ban bekas di Sungai Palu masih menarik perhatian dunia. 

Kali ini seorang Youtuber asal Prancis, Le Roi De La Jungle datang ke Palu untuk melihat langsung buaya yang terlilit ban bekas di Sungai Palu.

Selain itu, Le Roi juga berniat untuk membantu penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu itu. 

Sayang, niatnya itu masih terkendala dengan izin. Le Roi pun hanya akan membuat konten tentang habitat buaya berkalung ban itu dalam konten Youtube-nya. 

Le Roi De La Jungle memang tampak sering berhadapan dengan satwa liar termasuk buaya.

Setelah upaya sebelumnya dari pakar reptil asal Australia, Matt Wright dan Chris Wilson gagal, ada beberapa tim yang mulai tertarik untuk lakukan penyelamatan. 

Baca Juga: Rekan Matt Wright Undur Diri dari Penyelamatan Buaya Berkalung Ban

Namun untuk bergabung dengan tim penyelamatan satwa liar itu, para pakar atau aktivis pecinta reptil harus mendapat izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulteng dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x