A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

MIRIS! Demi Bersekolah, Siswa SD Terjang Longsor

Kompas TV regional berita daerah

MIRIS! Demi Bersekolah, Siswa SD Terjang Longsor

Kompas.tv - 5 Februari 2020, 13:29 WIB
Penulis : KompasTV Makassar

TANAH TORAJA, KOMPAS.TV - Bencana alam tanah longsor yang memutuskan jalan penghubung antar lembang atau desa di Lembang Burasia, Kecamatan Bittuang, Tana Toraja, Sulawesi Selatan membuat siswa terpaksa mencari jalan alternatif dengan mendaki dan menuruni bukit. Longsor yang memutuskan jalan membuat aktivitas warga terhambat.

Siswa SDN 335 Inpres Kandua, Lembang Burasia, Kecamatan Bittuang, Tana Toraja, Sulawesi Selatan terpaksa harus mencari jalan alternatif dengan cara mendaki maupun menuruni bukit demi sampai ke sekolah maupun kembali kerumah.

Ini dilakukan karena akses jalan penghubung antar warga terputus akibat longsor sejak beberapa hari lalu setelah diguyur hujan deras.

“Kalau baru berangkat ke sekolah pas depan longsor, kami harus belok kanan mendaki. Medannya sangat sulit karena terjal dan biasanya harus menunggu orang untuk mengangkat di tanjakan pertama,” kata Kristina saat dikonfirmasi di lokasi, Sabtu (1/2/2020).

Ia berharap pada pemerintah agar jalan yang putus segera diperbaiki oleh pemerintah agar akses ke sekolah lancar.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Stefanus Pailin mengatakan, ia setiap pagi atau siang mendatangi lokasi longsor untuk mengingatkan anak anak atau warga yang melintas tidak mendekati area longsor karena berbahaya.

“Kalau pagi atau siang, anak-anak harus dibantu diangkat dulu untuk mendaki maupun menuruni bukit dengan panjang sekitar 40 meter agar lancar pulang maupun pergi ke sekolah. Saat pertama mendaki sangat terjal bahkan saya saja biasa jatuh,” ujar Stefanus.

Kepala BPBD Tana Toraja Alfian Andi Lolo mengatakan, pengerjaan jalan hari ini akan dimaksimalkan agar jalan segera terbuka dan akses warga berjalan lancar. “Hari ini kami sudah mulai membuka jalan dengan mengikis pinggiran jalan yang longsor menggunakan alat berat secara perlahan, pengerjaan ini butuh waktu beberapa hari,” ungkap Alfian.

Sebelumnya diberitakan, jalan penghubung antara lembang (desa) di Lembang Burasia dengan Lembang Kalua', Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, hingga Jumat (31/01/2020) masih terputus.

Akibatnya, 80 kepala keluarga (KK) saat ini terisolir. Tim Satgas Bencana dari TNI, Polri, BPBD dan PUPR Tana Toraja turun ke lokasi bencana untuk membuka akses agar warga bisa segera kembali beraktivitas dengan normal.

Komandan Satgas Bencana Tana Toraja Letkol CZI Zaenal Arifin mengatakan, area longsor yang memutuskan jalan ketinggiannya sekitar 70 meter dengan lebar sekitar 30 meter. “Untuk saat ini kami sudah lakukan survei agar alat berat yang masuk bisa segera bekerja, dan kami sudah berkoordinasi dengan pihak PUPR Tana Toraja,” kata Zaenal saat dikonfirmasi, Jumat (31/1/2020) sore.

Menurut Zaenal, tertutupnya akses warga tersebut menyulitkan untuk keluar daerah maupun masuk ke daerah tersebut terutama untuk mengangkut hasil bumi mereka. “Warga sulit untuk keluar daerah maupun masuk ke daerah tersebut, apalagi anak-anak sekolah harus naik turun gunung agar bisa sampai. Meski ada jalan alternatif tetapi sangat jauh yakni harus ditempuh sekitar 4 kilometer,” ucap Zaenal.

#Toraja #Longsor #Sekolah
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x