Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JOMBANG, KOMPAS.TV – Hotman Paris Hutapea terlihat hadir di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (3/2/2020).
Praktisi hukum ternama ini datang ke Ponpes itu untuk melayat dan memberikan penghormatan kepada almarhum KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).
Baca Juga: Jenazah Gus Sholah Tiba di Jombang, Disambut Hotman Paris dan Ratusan Pelayat
Sebelum memasuki ndalem kasepuhan pesantren Tebuireng, Hotman sempat memberikan pernyataan kepada awak media.
Dalam keterangannya itu Hotman mengaku memiliki kedekatan spesial dengan Gus Sholah.
Menurutnya, Gus Sholah adalah sosok bapak yang begitu peduli terhadap perkembangan generasi muda.
"Sayalah orang Batak pertama yang diundang ke pesantren ini untuk ceramah, karena lebih mementingkan kasih motivasi kepada anak didiknya yang masih muda-muda. Mereka menganggap saya sudah sukses, jadi disuruh berbagi pengalaman," ujar Hotman, seperti dilansir kompas.com.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjut Hotman, Gus Sholah merupakan sosok yang bisa diterima berbagai kalangan.
Wafatnya Gus Sholah menjadi kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.
"Tokoh-tokoh seperti inilah yang sebenarnya perlu hadir untuk mempersatukan bangsa dan negara," tutur Hotman.
Hotman mengatakan, hubungannya dengan Gus Sholah menjadi kian spesial karena pemberian gelar "Gus" kepada dirinya.
Gelar Gus tersebut diterima Hotman saat dirinya diundang sebagai pembicara pada seminar tentang hukum di Pesantren Tebuireng, beberapa bulan lalu.
"Waktu itu saya diberi gelar Gus sama beliau. Makanya nama saya Batak pertama yang punya gelar Gus (Gus Hotman)," ungkap dia.
Bagi Hotman, pemberian gelar Gus untuknya itu memiliki nilai spesial.
Sebab, hal itu menggambarkan begitu tingginya kepedulian Gus Sholah terhadap persatuan bangsa dan negara yang memiliki keragaman suku, budaya, dan agama.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Sampaikan Doa dan Amanat di Prosesi Pemakaman Gus Sholah
Sementara itu, suasana di Pesantren Tebuireng masih dipadati ribuan warga yang melakukan takziah.
Gus Sholah yang wafat pada Minggu (2/2/2020) malam dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.