Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
BANTEN, KOMPAS.TV - Meski masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor kedua di Lebak, Banten telah berakhir, sejumlah siswa di SMPN 4 Lebak Gedong, masih belajar di tenda darurat.
Pasalnya mereka masih menunggu pemerintah membangun gedung sekolah baru pasca sekolah mereka hanyut terbawa banjir bandang.
Berjalan kaki, di wilayah bebatuan dan melewati jembatan darurat dari bambu, masih menjadi aktivitas rutin yang dilakukan sejumlah siswa, untuk menuju sekolahnya di SMP Negeri 4 Lebak Gedong, Lebak Banten.
Sekolah yang berlokasi di Desa Banjar Irigasi ini, memang menjadi salah satu desa yang terdampak banjir bandang pada awal Januari 2020 kemarin.
Tak hanya permukiman yang hanyut terbawa arus derasnya banjir bandang, namun SMP Negeri 4 Lebak Gedong juga hancur dan hanyut.
Akibatnya sejumlah siswa terpaksa masih belajar di tenda darurat, agar kegiatan belajar mengajar tidak terhenti.
Meskipun dalam keadaan yang serba darurat dan kurang nyaman, proses belajar mengajar harus tetap dilakukan.
Terutama bagi kelas 9, akrena sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional.
Kelas 7, 8, dan kelas 9, untuk sementara tidak belajar berdekatan.
Hal ini karena lapangan untuk mendirikan tenda darurat kurang luas.
Sehingga khusus untuk kelas 9, belajar mengajar dilakukan dengan menumpang gedung di Sekolah Dasar setempat.
Duka akibat bencana banjir bandang sebenarnya masih menyisakan sedikit trauma pada sejumlah anak.
Pihak sekolah terus memberikan motivasi kepada siswa agar tetap bersekolah, dan memberikan rasa aman pada seluruh siswa.
Pihak sekolah menyebut, gedung sekolah mereka yang hanyut, juga membuat seluruh buku pelajaran ikut hilang.
Dan kebutuhan yang paling mendesak saat ini adalah bantuan buku pelajaran bagi para siswa, agar target dari kurikulum pendidikan dapat dicapai.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.