Kompas TV regional jabodetabek

Pro Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Begini Tanggapan Mensesneg

Kompas.tv - 24 April 2025, 13:36 WIB
Penulis : Shinta Milenia

JAKARTA, KOMPAS.TV – Nama Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, menjadi salah satu tokoh yang diusulkan Kementerian Sosial untuk menjadi pahlawan nasional.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, nama Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, sudah beberapa kali diusulkan menjadi pahlawan nasional. Namun, usulan tersebut sebelumnya menemui kendala karena adanya Tap MPR terkait Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Namun, setelah Tap MPR tersebut dicabut, usulan Soeharto sebagai pahlawan nasional dinilai sudah memenuhi syarat normatif.

Menurutnya, pemerintah akan mendengarkan berbagai pendapat, namun juga mempertimbangkan berbagai kebaikan dari Presiden kedua RI, Soeharto.

Meski demikian, usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional menuai pro dan kontra. Hal ini ditanggapi Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang menyebut wajar jika mantan presiden diberikan gelar pahlawan sebagai bentuk penghormatan.

Kata Mensesneg, jangan selalu melihat kekurangan, tetapi prestasi mantan presiden juga harus dihargai.

Namun, sejarawan dari Universitas Nasional, Andi Achdian, menyebut keinginan menjadikan Presiden kedua RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional perlu dipertimbangkan kembali.

Ia mengingatkan, era Reformasi justru terjadi karena mahasiswa berjuang dan berkorban agar Soeharto lengser dari kekuasaan.

Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, dua tokoh yang diusulkan dan sedang dikaji sebagai calon pahlawan nasional adalah Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Usulan ini diajukan oleh sejumlah kepala daerah, dan akan dikaji oleh akademisi serta tokoh masyarakat, sebelum dibawa ke Dewan Gelar.

Baca Juga: Tuai Pro Kontra, Apa Urgensi Pengangkatan Presiden ke-2 Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

#soeharto #pahlawan #prokontra #presidenri

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x