KOMPAS.TV - Umat Katolik di berbagai daerah menggelar misa arwah atas wafatnya Paus Fransiskus.
Sosok Paus dan keteladanannya yang sederhana meninggalkan kesan mendalam bagi umat Katolik yang ditinggalkan.
Misa arwah untuk Paus Fransiskus digelar di Gereja Katedral Semarang pada Rabu malam.
Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Semarang, Monsinyur Robertus Rubiyatmoko, berlangsung khidmat. Monsinyur Rubiyatmoko menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian Paus.
Bagi Monsinyur Rubiyatmoko, Paus Fransiskus adalah sosok yang murah hati, khususnya bagi kaum lemah, tersingkir, dan tertindas. Paus juga dikenang sebagai sosok yang tak lelah menyerukan perdamaian.
Sosok Paus Fransiskus yang peduli pada kaum lemah, miskin, tersingkir, dan difabel juga dirasakan oleh salah satu umat yang hadir dalam misa. Kepergian Paus dirasa begitu mendalam karena keteladanan yang diberikan selama hidupnya.
Usai misa, umat bergantian meletakkan lilin dan dupa di altar untuk mengenang dan mendoakan Paus Fransiskus.
Tak hanya di Semarang, umat Katolik di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, juga mengikuti misa arwah di Gereja Santo Petrus untuk mendoakan Paus Fransiskus. Dalam pesan misa yang disampaikan, umat mengenangkan sosok gembala yang begitu mencintai alam dan sesama manusia.
Romo Yohanes Suratman yang memimpin misa meminta umat meneladani Paus yang terkenal sederhana dan mencintai alam semesta.
Sementara di Gereja Santo Yohanes Rasul Kedaton, Lampung, umat Katolik turut berkumpul dan mendoakan Bapa Suci Paus Fransiskus yang telah memimpin umat Katolik selama 12 tahun.
Romo Petrus Tripomo menyebut, umat Katolik di Indonesia beruntung karena mendiang Paus Fransiskus sempat hadir dan mengajarkan pentingnya menjaga persaudaraan di antara beragam agama dan suku bangsa.
Jenazah Paus Fransiskus kini tengah disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Umat dari seluruh dunia berdatangan menyampaikan duka dan doa bagi Sang Gembala, sebelum dimakamkan pada Sabtu mendatang.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.