Kopi Murah Meriah hingga Tempe Menjes Jadi Solusi Harga Kedelai Mahal | CERITA NUSANTARA

KOMPAS.TV - Kini saatnya kita simak sejumlah informasi menarik dari Biro KompasTV di Tanah Air dalam Cerita Nusantara.

Sudah bersiap dua tim jurnalis KompasTV: Denisha Al Hafiza dan juru kamera Naufal Rafif di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, serta Phia Meidyana dan juru kamera Hernawan Mustika di Jember, Jawa Timur.

Jika biasanya minuman kopi yang diolah dari biji kopi dijual di coffee shop dengan harga di atas 20 ribu rupiah, di Pasar Bauntung Banjarbaru terdapat kedai kopi murah meriah yang bisa didapatkan dengan harga mulai dari 5 ribu rupiah per gelas.

Hanya dengan harga 5.000 hingga 12.000 rupiah, diharapkan menikmati kopi menjadi lebih terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Sementara itu, perajin tempe di Kabupaten Jember, Jawa Timur, beralih memproduksi tempe menjes, yakni tempe berbahan ampas tahu. Hal itu dilakukan karena harga kedelai mahal dan tidak menutup biaya produksi.

Sebagian perajin tempe menyiasati naiknya harga kedelai dengan beralih membuat tempe menjes, seperti yang dilakukan Siti Rokayah, warga Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ia menggunakan ampas tahu untuk mengganti kedelai yang harganya terus naik. Per 23 April, harga kedelai tembus 10 ribu rupiah per kilogram, padahal sebelumnya 7 ribu rupiah.

Naiknya harga kedelai membuat biaya produksi meningkat drastis. Banyak perajin tempe rumahan tak mampu mengejar. Mereka pun bersiasat memproduksi tempe menjes berbahan ampas tahu. Harga ampas tahu 3.500 rupiah per satu sak dengan berat tiga kilogram.

Tiga kilogram ampas tahu dapat menghasilkan 12 biji tempe menjes dengan harga 1.000 rupiah per biji. Setiap harinya, Siti Rokayah dapat memproduksi 84 biji tempe menjes dengan 7 sak atau 21 kilogram ampas tahu.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe di Malang Kurangi Ukuran dan Produksi

#hargakedelainaik #kopimurahmeriah #banjarmasin #jember