Kompas TV regional jabodetabek

Polisi Terima Laporan Dugaan Pelecehan Seksual Pegawai PJLP DPRD Jakarta, Kasus Sedang Didalami

Kompas.tv - 23 April 2025, 13:32 WIB
polisi-terima-laporan-dugaan-pelecehan-seksual-pegawai-pjlp-dprd-jakarta-kasus-sedang-didalami
Ilustrasi dugaan pelecehan seksual di tempat kerja. Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak mengonfirmasi adanya laporan dugaan pelecehan seksual di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. (Sumber: Envato/master1305)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak mengonfirmasi adanya laporan dugaan pelecehan seksual di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta.

"Untuk yang honorer DPRD itu benar ada laporan. Itu sedang didalami," terang Reonald, Rabu (23/4/2025), via Kompas.com.

Namun, Reonald belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus tersebut dan mengimbau awak media bersabar terhadap hasil penyelidikan. 

"Pengumpulan barang keterangan dan masih dalam tahap penyelidikan," katanya.

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, seorang pegawai honorer Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta berinisial N (29) melaporkan dugaan pelecehan seksual oleh rekannya yang bekerja di lingkungan sama, berinisial NS. 

Baca Juga: Polisi Periksa Saksi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dokter pada Pasien di Malang

Dilansir Kompas.com, Sekretariat DPRD Jakarta mengonfirmasi terduga pelaku merupakan pegawai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang ditugaskan di Komisi A dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Betul. Untuk terduga pelaku adalah PJLP Setwan yang ditempatkan di Anggota Komisi A dari Fraksi PKS,” terang Plt Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Jakarta, Augustinus, Senin (21/4/2025). 

Ia mengaku, pihaknya belum memecat terduga pelaku karena menunggu hasil penyelidikan kepolisian. 

Sementara itu, N selaku korban mengaku sudah dinonaktifkan dari pekerjaannya. 

"Saya sampai dimarahi di depan pegawai lain, dan akhirnya dinonaktifkan dari pekerjaan, dua minggu sebelum Lebaran," terang korban, N, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Korban Dugaan Pelecehan Seksual Dokter IGD di Malang Bertambah, Ikut Lapor Polisi

Dalam kasus ini, N selaku korban mengaku mengalami pelecehan fisik oleh terduga pelaku, NS. 

Pelaku diduga melakukan kontak fisik tak pantas di ruang kerja DPRD, bahkan diduga mengambil foto dan video korban diam-diam. 

Namun, karena masih orang baru yang bekerja di sana, N mengaku tidak bisa melawan dan hanya bisa diam. 

Kemudian, istri pelaku menghubungi korban dan mengirimkan foto-foto dari galeri sampah di ponsel suaminya. 

Setelah itu, korban mengaku mulai berani melaporkan dugaan pelecehan yang dilakukan NS. 

Jalur mediasi telah berupaya ditempuh N, ia mengaku hanya ingin terduga pelaku membuat pengakuan dan masalah ini dibuktikan, tetapi NS malah tidak datang saat mediasi yang difasilitasi DPRD dengan alasan takut karena sudah ramai di media. 


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas.com

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x