LAMPUNG, KOMPAS.TV - Ratusan massa aksi yang terdiri dari mahasiswa Kampus Malahayati beserta Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Lampung (AMPPL) menggelar aksi demo di depan Mako Polresta Bandar Lampung pada Senin siang.
Baca Juga: Harga Emas Naik, Transaksi Cicilan Meningkat
Massa aksi menyampaikan aspirasinya terkait kisruh konflik keluarga pemilik yayasan Kampus Malahayati Rusli Bintang dengan putranya Muhammad Kadafi beberapa waktu lalu.
Selain itu massa aksi juga meminta polisi memproses hukum terkait laporan dugaan pemalsuan dokumen Yayasan Malahayati yang telah dilaporkan sejak bulan November 2024 lalu.
Menurut massa aksi, kisruh konflik internal itu terjadi antara Rusli Bintang dengan putranya Muhamad Kadafi yang terjadi sejak tahun 2024 lalu. Bapak dan anak itu berseteru serta saling klaim terkait kepemilikan akta Yayasan Kampus Malahayati hingga berujung saling lapor ke Mapolresta Bandar Lampung.
Aspirasi yang disampaikan massa aksi diterima langsung oleh Kapolresta Bandar Lampung yang berjanji akan memproses hukum atas laporan kedua belah pihak.
Kapolres Kombes Alfret Jacob Tilukay menyarankan kedua belah pihak yang berseteru untuk melakukan gugatan perdata di pengadilan terkait keabsahan kepemilikan akta yayasan yang sah guna menentukan siapa yang berhak dalam pengurusan Yayasan Kampus Malahayati.
Usai menyampaikan aspirasinya, perwakilan mahasiswa malahayati dan massa aksi AMPPL membubarkan diri. Massa aksi meminta polisi untuk bersikap netral dalam memproses hukum terkait laporan dugaan pemalsuan dokumen yayasan kampus yang sudah dilaporkan pada bulan November 2024 lalu.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.