GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Ada yang berbeda di perairan Selat Lombok di selatan Gili Islands alias Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air (Tramena) di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (14/4/2025). Sebuah kapal pesiar megah tampak berlabuh di sana.
Sejak tengah hari, sejumlah sekoci wira-wiri dari MV Artania, nama kapal pesiar megah itu, ke Pelabuhan Gili Trawangan, mengantarkan penumpangnya pelesiran di pulau wisata kecil andalan Lombok Utara itu. Sekoci berukuran sekitar 10 x 5 meter berwarna oranye, putih, dan biru toska itu mampu mengangkut sekitar 20-30 orang sekali jalan.
“Ini sudah ada lima kali bolak-balik sekocinya,” tutur seorang staf Pelabuhan Gili Trawangan saat ditemui Kompas.tv di Pelabuhan Gili Trawangan sekitar pukul 13.30 Wita.
Setiba di dermaga Pelabuhan Gili Trawangan, para penumpang turun dibantu sejumlah personel dari Dinas Perhubungan, TNI AL dan polisi setempat. Dua gadis muda asing berseragam hijau yang tampaknya merupakan staf kapal pesiar memberi wara-wara pada para penumpang.
Baca Juga: Memburu si Hijau yang Tak Hijau, Primadona Perairan Gili Trawangan
“Mereka (para penumpang) harus kembali maksimal pukul 10 malam ini,” ujar salah seorang gadis muda itu dengan ramah. “Karena kami akan melanjutkan perjalanan ke Benoa, Bali.”
Berdasarkan pemantauan Kompas.tv, sebagian besar penumpang kapal pesiar MV Artania yang turun berusia paruh baya. Mereka memilih berwisata di Gili Trawangan dengan berjalan kaki menyisir pantai bagian timur ke arah utara.
Aliran wisatawan mancanegara dari kapal pesiar itu jelas mendatangkan rejeki bagi para pelaku wisata di Gili Trawangan, meski tak semua dapat.
“Dari tadi saya tawarkan sewa sepeda, belum ada yang mau. Mungkin karena mereka kebanyakan tua-tua, ndak kuat naik sepeda,” tutur Is, salah seorang pelaku pariwisata yang menyewakan sepeda di area pelabuhan Gili Trawangan, sambil terkekeh.
“Nah, saya dapat dua tamu snorkling. Sudah berangkat ikut trip snorkling siang,” sahut Oled yang membuka kios snorkeling dekat area pelabuhan.
Jelang sore, sejumlah penumpang kapal pesiar MV Artania mulai kembali ke area Pelabuhan Gili Trawangan dan naik sekoci untuk kembali ke kapal pesiar. Padahal, kehidupan malam di Gili Trawangan baru saja akan dimulai. Lepas magrib, puluhan bar di sepanjang pinggir pantai bersiap menyambut malam dengan ingar-bingar party.
Baca Juga: Nikmati Keindahan Sungai Yangtze di Tiongkok dengan Kapal Pesiar di Malam Hari
“No, thanks. I don’t want to miss my ship,” ujar salah seorang penumpang kapal pesiar sambil tersenyum dan bergegas masuk ke area Pelabuhan Gili Trawangan untuk menanti sekoci yang akan mengangkutnya kembali ke kapal.
Melansir laman MV Artania, kapal pesiar berkapasitas maksimal 1.260 penumpang itu tengah menjalani trip selama 162 hari atau hampir setengah tahun. Berangkat dari Hamburg, Jerman pada 22 Desember 2024 lalu, MV Artania melintasi Samudra Atlantik dan Pasifik.
Selepas melempar sauh di Selat Lombok, kapal pesiar MV Artania bertolak ke Benoa, Bali untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju perairan Sulawesi Selatan. MV Artania yang dioperasikan oleh operator kapal pesiar Phoenix Reisen yang berbasis di Jerman akan mengakhiri perjalanan di Kepulauan Kanari, Spanyol pada 2 Juni mendatang.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.