SABANG, KOMPAS TV – Menteri Kehutanan (Menhut) Rajajuli Antoni mengatakan, wisata alam di Kota Sabang, Aceh perlu dipromosikan secara gencar oleh seluruh pemangku kepentingan.
Pria yang akrab disapa Toni itu menilai daya tarik wisata Gampong Jaboi di Kota Sabang sangat khas dan perlu lebih gencar dipromosikan.
Hal ini ia katakan usai melakukan kunjungan kerja perhutanan sosial di Gampong Jaboi. Kota Sabang, Aceh, Rabu (9/4/2025).
Baca Juga: Ramai-Ramai Kader PSI Masuk Tim FOLU Kemenhut, Pimpinan Komisi IV DPR: Publik Perlu Tahu Prosesnya
"Tadi saya bertemu pengunjung dari Belgia mengatakan ini lokasi sangat cantik, sangat indah, tidak bisa ditemukan di manapun, ini adalah unik sangat ikonik. Itu yang harus dipromosikan secara maksimal melalui media sosial dengan baik," Raja Juli dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).
Menurut dia, dengan semakin banyak wisatawan yang datang, bisa membuat kehidupan masyarakat sekitar semakin sejahtera.
"Apapun yang mungkin bisa kita kerjasamakan, beberapa mempromosikan tadi adopsi pohon, ya Insyaallah banyak orang yang akan mau menjaga hutan kita dengan lebih baik, lestari dan juga menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat kita," katanya.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menjelaskan, terdapat produk olahan hasil karya kelompok tani yang bisa diolah menjadi ciri khas daerah tersebut.
Di antaranya seperti teh sarang semut, selai buah jamblang, dan sirup carica. Selain itu, ada juga produk ramah lingkungan berupa piring dari pelepah pisang.
Baca Juga: BMKG: Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Utara Sabang dan Barat Aceh 4-5 Oktober 2024
"Luar biasa, saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya apa yang sudah diinisiasi dan dikerjakan oleh pemuda-pemudi di Kampung Gampong Jaboi ini dan saya berharap tentu kita akan teruskan kerjasama dengan lebih baik lagi," ujarnya.
Kunjungan ini juga dihadiri Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, dan beberapa anggota Komisi IV lainnya yang sedang menjalani masa reses.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.