Kompas TV regional jawa barat

Kisah Pasien Terjebak Macet 6 Jam di Tanjakan Gentong Tasikmalaya

Kompas.tv - 9 April 2025, 15:44 WIB
Penulis : Stefani | Editor : Sadryna Evanalia

JAWA BARAT, KOMPAS.TV - Seorang warga yang sedang sakit terjebak kemacetan di jalan tanjakan Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk menepi dan beristirahat karena pasien yang sudah lanjut usia itu merasa lemas di dalam kendaraan.

Warga asal Malangbong, Garut, Jawa Barat, ini terjebak kemacetan di jalan tanjakan Gentong pada Selasa, 8 April 2025. Sejak empat bulan lalu, pasien yang menderita penyakit komplikasi ini harus rutin kontrol ke Rumah Sakit Dokter Soekardjo Tasikmalaya setiap dua hari sekali. Namun, setelah keluar dari rumah sakit, kendaraan yang mereka tumpangi terjebak kemacetan, bahkan makin tidak bergerak di persimpangan Panyusuhan dan Sukamantri, Ciawi, hingga Tanjakan Gentong.

Terjebak macet berjam-jam, minibus tahun 1990 yang mereka tumpangi akhirnya bermasalah. Cuaca panas membuat pasien di dalam mobil semakin lemas. Kendaraan yang disewa dari seorang kerabat itu akhirnya menepi di jalan Gentong. Jarak yang biasanya ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam, namun setelah enam jam, keluarga ini masih belum tiba di rumah mereka di Garut.

Meski sebenarnya keluarga bisa membawa pasien menggunakan ambulans, keterbatasan biaya membuat mereka memutuskan untuk menggunakan mobil pribadi. Mereka juga tidak meminta bantuan polisi di pos pengamanan karena tidak ingin merepotkan petugas yang sedang bertugas mengatur lalu lintas kemacetan.

Keluarga ini akhirnya memanggil montir dari sebuah bengkel untuk memperbaiki mobil mereka.

Kemacetan di jalur Gentong Tasikmalaya disebabkan oleh tingginya jumlah kendaraan di jalur arteris selatan Tasikmalaya dan penyempitan jalan di kawasan Gentong Bawah dan Atas, yang semula dua jalur kini dibuat menjadi satu jalur.

Baca Juga: Detik-detik Ibu Hamil Terjebak One Way di Bogor Hendak Melahirkan Dikawal Polisi

#terjebakmacet #pasien

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x