JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasatreskrim Polres Blitar AKP Momon Suwito Pratomo mengungkapkan kronologi seorang pria, EP (33), membacok mantan istrinya, FK (29), di Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Selasa (1/4/2025).
"Korban bersama ibunya pergi ke rumah EP yang berada di Desa Ngeni Kecamatan Wonotirto dengan tujuan untuk memulangkan A (anak dari FK dan EP), karena setelah keduanya berpisah untuk hak asuhnya diambil oleh EP sebagai bapak kandungnya," terang AKP Momon di Blitar, Rabu (2/4/2025), dikutip dari Antara.
Momon menjelaskan, korban dengan ibu dan anaknya menggunakan satu motor Beat ketika menuju rumah orang tua EP untuk menyerahkan A.
Dalam kesempatan itu, mereka tidak bertemu EP, hanya kedua orangtuanya saja.
"Selanjutnya mereka berpamitan dan akan mampir sebentar ke rumah neneknya EP, yang kebetulan rumah tinggalnya bersebelahan dengan rumah dari orang tua EP," lanjut dia.
Korban dan ibunya hanya sebentar di rumah nenek EP, kemudian berpamitan.
Saat sudah berada di halaman depan rumah, EP keluar rumah dan menemui FK yang saat itu sudah di atas sepeda motor.
Baca Juga: Fakta-Fakta Penganiayaan Polisi di Muna: 6 Tersangka Ditetapkan, 2 Anggota TNI Diamankan
Keduanya sempat terlibat cekcok atas kepemilikan sebuah motor Beat yang digunakan FK saat itu.
EP hendak mengambil motor tersebut, tetapi FK menolak karena merasa selama ini membayar angsurannya.
Lantas, pelaku merespons dengan mengambil kunci dari motor yang digunakan FK tersebut, sementara cekcok masih terus berlanjut.
Ibu kandung korban melerai keduanya dengan menepuk punggung pelaku, tetapi pelaku malah memukul mantan mertuanya itu, mengenai rahang kiri, lantas terjatuh.
Pelaku juga mengambil sabit dan membacok korban, mengenai kepala bagian belakang hingga korban berdarah, membuat korban harus dilarikan ke rumah sakit.
"Kami masih melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku," jelasnya.
Sementara, untuk motif, menurut keterangan Momon, pelaku cemburu terhadap korban karena harta gono gini sepeda motor Honda Beat dipakai oleh pacar korban sehingga menimbulkan pertengkaran dan pembacokan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.