BANTUL, KOMPAS.TV - Masyarakat Bantul dan wilayah sekitarnya diminta meningkatkan kewaspadaan menjelang 2 dan 3 April 2025, menyusul peringatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di DIY diperkirakan akan mengalami hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang dalam dua hari tersebut.
"Pada 2 dan 3 April, ada potensi hujan lebat yang dapat disertai dengan kilat, petir dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantul bagian utara dan tengah," katanya, Senin di Bantul.
Baca Juga: Libur Lebaran, Warga Habiskan Waktu di Alun-alun Garut: Ada Wisata Bersejarah?
Peringatan ini datang tak lama setelah banjir yang melanda wilayah Bantul pada Jumat (28/3), yang mengakibatkan 421 rumah terdampak, 408 rumah tergenang air, 10 rumah terdampak longsor, dan tiga rumah tertimpa pohon tumbang. Sebanyak 893 warga terpaksa mengungsi, terdiri atas 789 jiwa terdampak banjir dan 104 jiwa terdampak longsor.
Luk Luk menjelaskan bahwa setelah air surut, masyarakat segera kembali ke rumah masing-masing dan memulai pembersihan secara mandiri, dibantu para relawan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
"Kemudian melakukan pembersihan sisa sisa banjir secara mandiri yang juga dibantu oleh para relawan forum pengurangan risiko bencana (FPRB), sehingga pelaksanaan Shalat Ied dapat dilaksanakan dengan lancar," katanya.
Meski sempat mengungsi, warga tetap dapat merayakan Idulfitri bersama keluarga dalam kondisi yang sudah kembali aman.
"Begitu juga dengan perayaan Lebaran, warga yang sebelumnya sempat mengungsi karena banjir tetap dapat merayakan bersama keluarga, karena pasca-kejadian tersebut, situasi aman dan terkendali," katanya.
Dalam menghadapi situasi tersebut, BPBD Bantul juga telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat sejak kejadian banjir, termasuk evakuasi, penyediaan makanan, pengelolaan dapur umum, hingga layanan kesehatan.
"Upaya yang sudah dilakukan yaitu evakuasi pengungsian warga terdampak, pemenuhan makanan dan dapur umum pengungsi, pembersihan material banjir di jalan, dan fasilitas umum, penanganan air dan sanitasi, serta pemeriksaan kesehatan," katanya dikutip dari Antara.
BPBD Bantul mengimbau masyarakat untuk tetap siaga terhadap potensi cuaca ekstrem dan segera melaporkan bila terjadi keadaan darurat.
Baca Juga: Volume Kendaraan Meningkat, Contraflow Kembali Diterapkan di Tol Jakarta-Cikampek
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.