JAKARTA, KOMPAS.TV - BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda mengatakan saat ini wilayah Jawa Timur memasuki masa peralihan musim atau pancaroba.
Musim pancaroba adalah masa-masa pergantian musim, dari musim kemarau ke hujan, maupun sebaliknya sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi.
BMKG Juanda mengatakan, kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya pola siklonik berupa Bibit Siklon Tropis 92S di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur.
Selain itu, masih terdapat gangguan Madden-Jullian Oscillation (MJO) yang melintasi wilayah Jawa Timur, sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang intens.
Kondisi atmosfer yang masih labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas di wilayah Jawa Timur juga mendukung untuk pertumbuhan awan Cumulonimbus yang cukup signifikan.
Baca Juga: Pecat Thiago Motta, Juventus Tunjuk Igor Tudor Jadi Pelatih
BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak bencana, khususnya pada wilayah yang rentan terhadap banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang.
"Bagi para pemudik, kami menghimbau agar tidak memaksakan untuk melanjutkan perjalanan saat cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan," demikian imbauan BMKG Juanda melalui siaran persnya, Senin (24/3/2025).
Waspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, hujan es dan puting beliung di wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi pada periode 24 Maret-2 April 2025, yaitu di wilayah:
Baca Juga: Hujan Sangat Lebat dan Angin Kencang Akhir Maret 2025, BMKG Imbau Pemudik Waspada saat Libur Lebaran
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.