Ambengan, Tradisi Memberi Makan Untuk Berbuka Puasa

SALATIGA, KOMPAS.TV - Saat menjelang berbuka puasa, para santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Kalibening, Kota Salatiga, Jawa Tengah, terlihat sibuk. Setelah kegiatan ngaji bersama, para santri berbondong-bondong menuju rumah warga untuk mengambil makanan berbuka puasa yang telah disediakan oleh warga selama Bulan Ramadhan yang dinamakan ambengan.

Biasanya, setiap pagi para santri membagikan ambeng atau tampah tempat makanan ke rumah warga. Sore harinya mereka mengambil kembali ambeng tersebut yang telah diisi berbagai aneka makanan. Ambengan dari warga tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu di serambi masjid dan kemudian disantap bersama pada saat waktu berbuka puasa.

Warga sekitar pondok pesantren mengaku senang dan ikhlas memberikan sedekah kepada santri yang mengaji dan berharap mendapatkan berkah selama Ramadhan.

“Kalau kita memberi orang yang ngaji, biar kita ikut dapat pahalanya juga. Dapat berkahnya orang ngaji,” kata Siti, warga.

Sementara itu, menurut pengurus pesantren setempat tradisi ambengan ini telah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Dimana warga secara bergiliran memberikan makanan kepada para satri yang mengaji selama Ramadan berlangsung.

“Saat berbuka puasa di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin itu satu, ambeng, itu ada nasi, ada lauk, terus ada lain-lain menu yang komplit itu biasanya itu disediakan ketika Ramadan,” ujar Muhammad Yasin, pengurus Ponpes Hidayatul Mubtadiin.

Setiap harinya para santri harus mengambil nasi ambengan yang merupakan sedekah dari warga rata-rata sebanyak 12 buah. Biasanya satu ambeng dimakan secara bersama-sama 8 hingga 10 orang. Meski mereka makan dengan cara dipuluk atau makan tanpa menggunakan sendok, namun, para santri begitu menikmati menu buka puasa dari warga.

#pondokpesantren #ramadan #ambengan