SORONG, KOMPAS.TV - Seorang seniman di Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, konsisten mengembangkan seni ukir kayu tradisional.
Potongan-potongan kayu diubah menjadi karya seni bernilai tinggi yang mencerminkan kekayaan budaya Papua.
Davi Wonsimsor telah menekuni seni ukir kayu sejak kecil di kampung halamannya. Ia mengetahui secara otodidak, mewarisi keahlian dari para pendahulunya.
Dengan tangan terampil dan imajinasi kreatif, ia menciptakan karya-karya unik yang mempesona.
Salah satunya adalah pembuatan ukiran tifa, musik tradisional Papua. Dengan menggunakan alat-alat sederhana dan bahan baku dari alam, ia bisa menghasilkan ukiran yang indah.
Proses pembuatan ukiran dimulai dengan memilih kayu yang tepat. Seperti pembuatan ukiran tifa, yang diawali dengan membuat lubang di tengah kayu, selanjutnya membentuk gagang sesuai motif dan sketsa, dan memahat kayu mengikuti alur sketsa.
Setelah ukiran selesai, dilanjutkan dengan menghaluskan permukaannya menggunakan amplas dan memberikan sentuhan akhir dengan cat atau pelitur.
Setiap motif di ukiran Wonsimsor, pria berusia 73 tahun ini memiliki makna dan simbol tersendiri.
Simbol ini dipakai zaman dahulu dan dipercaya sebagai media komunikasi antara manusia dan alam.
Sebagian besar hasil karya seni ukir Wonsimsor tidak diperjualbelikan. Ukiran tersebut menjadi warisan budaya yang dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Menilik Kerajinan Kayu Hasil Karya Siswa SMKN 4 Kendari, Laku Keras di Pasaran
#seniukir #papua #senimanukir
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.