Kompas TV regional jabodetabek

Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Jakbar, Bermula dari Ritual Penggandaan Uang

Kompas.tv - 13 Maret 2025, 18:10 WIB
kronologi-pembunuhan-ibu-dan-anak-di-tambora-jakbar-bermula-dari-ritual-penggandaan-uang
Febri Arifin (memakai baju tahanan oranye), tersangka pelaku pembunuhan ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat, saat ditampilkan dalam konferensi pers kepolisian di Jakarta, Kamis (13/3/2025). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkapkan kronologi pembunuhan ibu dan anak berinisial TSL dan ES yang jasadnya ditemukan dalam tempat penampungan air atau toren di Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (9/3/2025) lalu.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menyebut peristiwa tersebut bermula dari ritual penggandaan uang dan pencarian jodoh yang dilakukan tersangka Febri Arifin (31).

Ia menyebut Febri mengaku kepada korban memiliki kemampuan spiritual. Dia juga disebut mengaku mengenal dukun pengganda uang bernama Krismartoyo dan dukun pencari jodoh bernama Kakang, yang ternyata cuma tipu-tipu.

TSL yang mempercayai Febri, kemudian memintanya untuk melakukan ritual penggandaan uang dan pencarian jodoh untuk anaknya, ES.

"Awal Februari (2025), korban pertama (TSL) menunjukkan sejumlah uang kepada tersangka yang rencananya diminta untuk digandakan," kata Kombes Twedi dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025).

Baca Juga: Fakta-Fakta Penangkapan Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora, Penampilan seperti Gembel

"Tersangka menggunakan nomor handphone lain, mengaku sebagai Krismartoyo dukun pengganda uang, dan juga menggunakan nomor handphone lain sebagai Kakang, dukun pencari jodoh untuk mencarikan jodoh korban kedua (ES)," imbuhnya.

Tersangka dan korban kemudian sepakat untuk melakukan ritual pada 1 Maret 2025.

"Pukul 12.00 WIB, pelaku datang ke rumah korban dengan membawa berbagai peralatan untuk ritual kedua kegiatan tersebut," jelasnya.

Pada saat itu, lanjut Twedi, kedua korban telah siap untuk melakukan ritual penggandaan uang dan pencarian jodoh.

"Jadi ES sudah berada di kamar mandi, menggunakan sarung, menunggu di sana. Kemudian untuk korban pertama (TSL) berada di ruang dalam rumahnya untuk bersiap ritual penggadaan uang. Komunikasinya melalui telepon," jelasnya.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Jakbar Tetangga Korban, Kerap Pinjam Uang

Namun, pada saat melakukan ritual, TSL merasa proses penggandaan uang terlalu lama dan tidak berhasil.

"Akhirnya korban pertama marah-marah dan mencaci maki pelaku, saat itulah pelaku merasa tersinggung, emosi," ungkapnya.

Tersangka, kata Twedi, kemudian mengambil besi yang berada di kotak peralatan, dan langsung memukul ke kepala korban TSL. Tak hanya dipukul, TSL juga dicekik oleh tersangka.

Usai membunuh TSL, Febri kemudian menghampiri korban ES dan memukulnya dengan besi, serta mencekiknya hingga meninggal dunia.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x