Kompas TV regional jawa barat

Tanggapi Banjir di Bogor, Dedi Mulyadi Minta PTPN Hentikan Segala Alih Fungsi Lahan di Puncak

Kompas.tv - 3 Maret 2025, 08:53 WIB
tanggapi-banjir-di-bogor-dedi-mulyadi-minta-ptpn-hentikan-segala-alih-fungsi-lahan-di-puncak
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi saat menyampaikan keterangan usai dilantik di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Sumber: ANTARA/Andi Firdaus)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

BANDUNG, KOMPAS.TV Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berpendapat meluapnya Sungai Jayanti di kawasan Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor dan mengakibatkan banjir bandang merupakan sesuatu yang aneh.

Dedi mengaku belum mengetahui penyebab meluapnya Sungai Jayanti. Meski demikian, ia mendesak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk segera menghentikan aktivitas alih fungsi lahan di kawasan Puncak, Bogor.

Mengutip pemberitaan Kompas,com, berdasarkan data yang ia peroleh, lebih dari 1.000 hektar lahan perkebunan teh di Puncak telah mengalami alih fungsi, yang berpotensi merusak ekosistem dan meningkatkan risiko bencana alam.

Baca Juga: Kawasan Kebon Pala dan Permukiman Pasar Minggu Terendam Banjir

“Saya minta kepada PTPN untuk menghentikan segala bentuk alih fungsi lahan di Puncak,” jelasnya dalam unggahan di akun Instagramnya @dedimulyadi71, Senin (3/3/2025).

“Data kami menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 hektar sudah mengalami alih fungsi. Jangan hanya berfokus pada kepentingan ekonomi semata,” imbuhnya.

Menurutnya, sejak masa kolonial Belanda kawasan Puncak ditanami pohon the yang bukan hanya untuk tujuan ekonomi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi dan perlindungan lingkungan.

Ia menekankan, keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas utama, mengalahkan keuntungan ekonomi jangka pendek.

“Kami meminta sekali lagi agar semua aktivitas alih fungsi lahan di Puncak dihentikan. Konservasi lingkungan jauh lebih penting daripada keuntungan ekonomi,” tuturnya.

Ia pun berencana segera mengundang seluruh jajaran PTPN dan Perhutani guna membahas langkah-langkah perbaikan lingkungan di Jawa Barat.

Baca Juga: Daftar 28 Desa Terdampak Tanah Longsor, Banjir, dan Angin Kencang di Kabupaten Bogor

"Kami akan memanggil PTPN dan Perhutani untuk bersama-sama memperbaiki alam Jawa Barat. Komitmen untuk kepentingan bangsa harus dimulai dengan menjaga alam dan lingkungan," kata dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 28 desa di 16 kecamatan mengalami bencana hidormeteorologi setelah hujan mengguyur Bogor pada Minggu (2/3). 


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas.com, IG Dedy Mulyadi

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x