Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Penjelasan Keraton Surakarta soal Status Putra Mahkota yang Sebut Menyesal Gabung Republik

Kompas.tv - 1 Maret 2025, 22:51 WIB
penjelasan-keraton-surakarta-soal-status-putra-mahkota-yang-sebut-menyesal-gabung-republik
KGPAA Hamengkunegoro. (Sumber: Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

SURAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak Keraton Surakarta melalui Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat, KPA H Dany Nur Adiningrat, buka suara tentang unggahan putra mahkota KGPAA Hamengkunegoro di akun Instagram pribadi.

Sebelumnya, viral unggahan Instagram Story KGPAA Hamengkunegoro yang menyatakan 'Nyesel Gabung Republik'.

Mengutip pemberitaan Tribunnews.com, KPA H Dany Nur Adiningrat menyebut status KGPAA Hamengkunegoro tersebut merupakan wujud respons sang putra mahkota terhadap berbagai masalah yang menimpa Indonesia.

Baca Juga: Bendera Sepanjang 1.000 Meter Dibentangkan di Keraton Surakarta

Menurut dia, KGPAA Hamengkunegoro tengah mengkritik beberapa masalah seperti kasus mega korupsi tata kelola minyak tanah PT Pertamina Patra Niaga, PHK massal di PT Sritex, hingga kasus pagar laut.

"Jadi itu kalau melihat unggahan beliau sebelumnya tentang BBM oplosan, PHK massal di Sritex, korupsi timah, serta kebijakan pemerintah yang tidak tegas dalam kasus pagar laut dan lain sebagainya. Mungkin itu yang melatarbelakangi beliau timbul unggahan seperti itu," ujar Dany, Sabtu (1/3/2025), dikutip Kompas.com.

Ia juga mengatakan, KGPAA Hamengkunegoro mengkritik status Daerah Istimewa Surakarta (DIS) yang masih ditangguhkan oleh pemerintah.

Penangguhan status tersebut, disebutnya membuat hak dan aset Keraton Solo tidak diberikan.

"Tentang janji pemerintah terhadap Keraton Surakarta, bahwa Daerah Istimewa Surakarta ditangguhkan tetapi sampai sekarang belum diberikan hak-hak keraton, termasuk asetnya. Mungkin ini pemikiran yang melatarbelakangi beliau untuk memberikan peringatan keras kepada pemerintah," tambahnya.

Ia kemudian  meminta agar pemerintah menanggapi kritik dari KGPAA Hamengkunegoro dengan cerdas.

"Ini adalah unggahan yang satir, yang baik dari beliau. Pemerintah harus menangkap pesan ini dengan lugas dan cerdas."

Baca Juga: Gaduh Putra Mahkota Keraton Solo Ungkap Penyesalan Gabung ke Republik

"Seorang putra mahkota Keraton Surakarta yang merupakan pewaris darah Majapahit dan Kerajaan Mataram tentu tidak akan berbicara sembarangan. Ini adalah peringatan keras yang harus didengar," tandasnya.

KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram atau akrab disapa Gusti Purbaya merupakan putra bungsu dari pasangan Pakubuwana XIII dengan GKR Pakubuwana atau KRAy Pradapaningsih.

Purbaya  merupakan anak dari Pakubuwana XIII yang berasal dari pernikahan ketiga.

Dia pernah dinobatkan sebagai putra mahkota saat Tinggaldalem Jumenengan SKKS Pakubuwana XIII ke-18 pada 2022 lalu. Saat itu ia  masih berusia 21 tahun.

Gusti Purbaya saat ini tercatat sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Tribunnews.com

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x