Kompas TV regional jabodetabek

Motif Pelaku yang Bunuh dan Cor Pemilik Toko di Rawamangun: Sakit Hati Dimarahi dan Ditampar Korban

Kompas.tv - 27 Februari 2025, 22:43 WIB
motif-pelaku-yang-bunuh-dan-cor-pemilik-toko-di-rawamangun-sakit-hati-dimarahi-dan-ditampar-korban
Ilustrasi pembunuhan. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean mengungkapkan motif pelaku pembunuhan seorang pemilik toko berinisial JS (69) yang terjadi di Rawamangun, Pulogadung. (Sumber: Envato/LightFieldStudios)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean mengungkapkan motif tersangka pembunuhan berinisial ZA (35) yang membunuh dan mengecor seorang pemilik toko berinisial JS (69), di Rawamangun, Pulogadung, Minggu (16/2/2025). 

"Jadi, berdasarkan penyidikan kami, memang pelaku ini sakit hati karena dimarahi dan ditampar oleh korban ketika korban ini mengajak tersangka untuk melapor ke kantor polisi atas adanya barang-barang atau peralatan tukang yang hilang dari lokasi," papar Armunanto dalam Kompas Malam KompasTV, Kamis (27/2/2025). 

Menurut keterangan Armunanto, saat diajak oleh pemilik toko, tersangka menolak dan meminta gajinya dibayarkan, sebesar Rp900.000.

Hal ini membuat korban emosi, kemudian memarahi dan menampar tersangka. 

"Tersangka mengelak, kemudian mendorong korban hingga jatuh," terang Armunanto. 

"Nah, ketika jatuh itu, si tersangka ini memukul korban dengan menggunakan batu hebel hingga tidak bergerak," sambungnya. 

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Pemilik Toko di Rawamangun: Berawal Cekcok hingga Berakhir Jasad Dicor

Setelah melakukan pemukulan, pelaku sempat pergi ke belakang bangunan untuk mencuci pakaian kotor, kemudian datang lagi menghampiri korban yang sudah tidak bergerak. 

"Kemudian korban ini diseret ke belakang dan ditaruh di saluran air di bangunan tersebut," ungkap Armunanto. 

Dua hari kemudian, karena jasad korban sudah dikerubungi lalat, lalu muncul inisiatif dari pelaku untuk menutupi korban dengan menggunakan pasir yang kemudian ditutup dengan adukan semen, dicor, lalu ditutup dengan batu-batu hebel. 

"Memang pada saat peristiwa itu, di lokasi tersebut hanya berdua, antara tersangka dan korban," ungkap Armunanto.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x