MALANG, KOMPAS.TV-Megengan, atau tradisi menyambut datangnya bulan puasa Ramadan, menjadi salah satu tradisi turun-temurun yang terus dilakukan oleh sebagian warga, termasuk di Kota Malang. Seperti di Kampung Religi Ki Ageng Gribig, momen datangnya bulan Ramadan menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu.
Megengan di Kampung Gribig digelar dengan mengarak dua buah gunungan kue apem. Apem ini sengaja dibuat oleh warga untuk menyambut bulan puasa Ramadan. Dengan penuh suka cita, warga mengarak gunungan apem dengan diiringi solawat. Apem ini dibawa ke kompleks makam Ki Ageng Gribig.
Di kompleks makam Ki Ageng Gribig, gunungan apem ini didoakan bersama-sama. Setelah berdoa bersama, gunungan apem ini menjadi rebutan warga dan dimakan bersama. Devi Haridianto, Ketua Pokdarwis Kampung Gribig, menyebutkan bahwa tradisi Megengan dan apem ini merupakan simbol suka cita dan sebagai permohonan maaf dalam menyambut bulan puasa.
"Jadi untuk di komplek makam Ki Ageng Gribig ini kita tetap konsisten insya Allah bahwa yang namanya Ramadan dapat kita sambut kita senang dan salah satu ciri khasnya adalah kue apem," Kata Devi.
Dengan tradisi Megengan ini, masyarakat diajak untuk terus melestarikan tradisi dan penuh suka cita menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.