SORONG, KOMPAS.TV – Dua kelompok massa terlibat saling serang menggunakan batu dan panah di Komplek Melati Raya dan Kokoda, Kota Sorong, pada Kamis (20/2/2025).
Kapolsek Sorong Timur, AKP La Ode Zamrin mengatakan, bentrokan ini dipicu oleh tindakan pemalakan yang dilakukan seorang warga Melati Raya.
"Kejadian bentrokan antarwarga ini terjadi karena mereka merasa tidak terima dengan adanya pemalakan," ujar Kapolsek di lokasi kejadian, mengutip Kompas.com.
Ia menjelaskan, pihaknya telah mengendalikan situai dan mengimbau pada tokoh kedua kelompok untuk menahan diri.
Baca Juga: Guru SD di Sorong Dialog dengan Wamendikdasmen: Sebut Siswa Lebih Semangat Setelah Ada Program MBG
"Kami bisa mengendalikan situasi, dan kedua tokoh sudah kami imbau agar kedua kelompok menahan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Dalam upaya menghentikan pertikaian tersebut, polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
"Pada saat terjadi kejadian, kami berdiri di tengah-tengah masyarakat antara Komplek Melati Raya dan Kokoda untuk menghalau kelompok yang bertikai agar tidak terjadi bentrok,” tuturnya.
Baca Juga: Kapal Tenggelam di Perairan Sorong, 17 Orang Berhasil Dievakuasi oleh TNI
“Kami membubarkan massa dengan tembakan gas air mata," kata Kapolsek.
Akibat bentrokan tersebut, empat perseonel Polri mengalami luka-luka setelah terkena lemparan batu.
Pascainsiden, polisi masih melakukan penjagaan di lokasi kejadian untuk mencegah terulangnya kerusuhan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.