YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Massa yang tergabung dalam aksi "Jogja Memanggil" memadati kawasan Tempat Parkir Abu Bakar Ali, Danurejan, Kota Yogyakarta, Kamis (20/2/2025).
Aksi yang mengusung tagar #BersamaRakyat ini merupakan bagian dari gerakan "Indonesia Gelap" yang juga digelar secara serentak di berbagai kota di Indonesia.
Massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat sipil, mahasiswa, dan aktivis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyuarakan tuntutan ketidak puasan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Sebut Aksi Demonstrasi "Indonesia Gelap" Bentuk Ekspresi Demokrasi Mahasiswa
Dalam selebaran aksi tersebut, para pengunjuk rasa mengangkat sejumlah permasalahan krusial yang terjadi di berbagai sektor.
Salah satu isu yang disoroti adalah kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang dinilai semakin membebani masyarakat.
Kelangkaan LPG yang terjadi di berbagai daerah juga menjadi sorotan para peserta aksi.
Massa aksi juga mengkritisi program Makanan Bergizi Gratis yang dinilai menyerap anggaran terlalu besar dan menggerus alokasi untuk sektor-sektor penting lainnya.
Sementara itu, pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan justru tidak mendapat perhatian yang memadai.
Konflik agraria dan penggusuran yang masih terjadi di berbagai wilayah turut menjadi perhatian dalam aksi ini.
Implementasi UU Cipta Kerja yang dinilai tidak berpihak pada pekerja juga mendapat sorotan.
Isu dwifungsi ABRI dan maraknya praktik korupsi di kalangan pejabat negara turut menjadi poin tuntutan dalam aksi damai tersebut.
Baca Juga: 6 Fakta Demonstrasi Mahasiswa "Indonesia Gelap", Kritisi Efisiensi dan Pengangkatan Stafsus Menhan
Para demonstran membawa sejumlah poster sebagai bentuk ekspresi kritik, antara lain, "Perut Kenyang Otak Kosong," "Kuat Dilakoni Ora Kuat Revolusi", dan "Oke gas oke gas, Neo Orba Kita Gas".
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.