Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Massa Turun ke Jalan dalam Aksi "Jogja Memanggil", Kritik Kepemimpinan Prabowo-Gibran

Kompas.tv - 20 Februari 2025, 11:14 WIB
massa-turun-ke-jalan-dalam-aksi-jogja-memanggil-kritik-kepemimpinan-prabowo-gibran
Sejumlah massa yang tergabung dalam aksi Jogja Memanggil di Tempat Parkir Abu Bakar Ali, Yogyakarta, Kamis (20/2/2025). (Sumber: Kompas TV/Danang Suryo)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Iman Firdaus

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Massa yang tergabung dalam aksi "Jogja Memanggil" memadati kawasan Tempat Parkir Abu Bakar Ali, Danurejan, Kota Yogyakarta, Kamis (20/2/2025). 

Aksi yang mengusung tagar #BersamaRakyat ini merupakan bagian dari gerakan "Indonesia Gelap" yang juga digelar secara serentak di berbagai kota di Indonesia.

Massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat sipil, mahasiswa, dan aktivis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyuarakan tuntutan ketidak puasan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Sebut Aksi Demonstrasi "Indonesia Gelap" Bentuk Ekspresi Demokrasi Mahasiswa

Dalam selebaran aksi tersebut, para pengunjuk rasa mengangkat sejumlah permasalahan krusial yang terjadi di berbagai sektor.

Salah satu isu yang disoroti adalah kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang dinilai semakin membebani masyarakat.

Kelangkaan LPG yang terjadi di berbagai daerah juga menjadi sorotan para peserta aksi.

Massa aksi juga mengkritisi program Makanan Bergizi Gratis yang dinilai menyerap anggaran terlalu besar dan menggerus alokasi untuk sektor-sektor penting lainnya. 

Sementara itu, pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan justru tidak mendapat perhatian yang memadai.

Konflik agraria dan penggusuran yang masih terjadi di berbagai wilayah turut menjadi perhatian dalam aksi ini. 

Implementasi UU Cipta Kerja yang dinilai tidak berpihak pada pekerja juga mendapat sorotan.

Isu dwifungsi ABRI dan maraknya praktik korupsi di kalangan pejabat negara turut menjadi poin tuntutan dalam aksi damai tersebut.

Baca Juga: 6 Fakta Demonstrasi Mahasiswa "Indonesia Gelap", Kritisi Efisiensi dan Pengangkatan Stafsus Menhan

Para demonstran membawa sejumlah poster sebagai bentuk ekspresi kritik, antara lain, "Perut Kenyang Otak Kosong," "Kuat Dilakoni Ora Kuat Revolusi",  dan "Oke gas oke gas, Neo Orba Kita Gas".  


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x