BLORA, KOMPAS.TV - Petugas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah melakukan pengecekan kelayakan jatuhnya lift crane. Tim yang dipimpin petugas spesialis angkat-angkut mengecek langsung ke lokasi kejadian. Petugas mengatakan terjadi kelalaian penggunaan lift crane. Sesuai fungsi, lift crane tersebut semestinya digunakan sebagai lift barang, dan bukan untuk manusia. Atas hasil pemeriksaan yang dilakukan, petugas meminta seluruh kegiatan pembangunan gedung Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora untuk dihentikan sementara demi keamanan kerja.
Pengelola proyek juga diminta untuk memenuhi standar keselamatan, dan kesehatan kerja, sebelum melanjutkan pengerjaan proyek. Dalam proses pembangunan gedung belum memenuhi standar.
“Harusnya lift barang, cuma dipakai orang, itu yang pertama. Yang kedua lift tersebut ternyata belum diperiksa uji yang notabene semua dari Permenaker 8 Tahun 2020 itu semua peralatan angkat angkut itu harus diperiksa uji, ntah itu pertama atau berkala. Terus yang ketiga untuk operator, operator harus punya namanya lisensi, SIO, kalau kendaraan mobil itu SIM lah ya. Tapi kalau operator untuk peralatan angkat atau angkut ini namanya SIO,” ujar Yusuf Abdillah, pengawas spesialis angkat angkut Dinas Tenaga Kerja Jateng.
Sebelumnya lift crane proyek pembangunan gedung Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora jatuh pada Sabtu, 8 Februari 2025. Kejadian bermula saat lift crane menuju lantai 5 dengan membawa 13 orang pekerja. Namun, saat berada di lantai 5 lift crane tiba-tiba jatuh. Akibatnya empat orang dikabarkan meninggal dunia, dan sembilan orang masih dirawat di rumah sakit.
#liftcrane #rspkumuhammadiyah #blora
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.