BLORA, KOMPAS.TV – Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan pada peristiwa jatuhnya lift crane yang menewaskan empat pekerja dan melukai sembilan lainnya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (10/2/2025).
Lift crane tersebut jatuh di proyek RS PKU Muhammadiyah Blora pada Sabtu (8/2/2025).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres Blora) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wawan Andi Susanto menjelaskan, agenda olah TKP lanjutan hari ini adalah membongkar mesin lift crane.
"Jadi pada olah TKP hari ini, dari Satreskrim Polres Blora di-back up dari tim Labfor Polda Jateng melakukan olah TKP lanjutan dengan agenda hari ini membongkar mesin lift crane," ucapnya di lokasi, Desa Seso, Kecamatan Jepon, Senin, dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Lift Crane Jatuh Tewaskan 4 Orang di Blora, Polisi Jadwalkan Periksa Teknisi Besok
Menurutnya, pada olah TKP lanjutan tersebut, jajarannya dibantu oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng).
Polisi juga berencana membawa sejumlah barang yang diduga terkait dengan peristiwa tersebut ke Labfor Polda Jateng.
"Nanti akan dibawa ke Labfor Polda Jateng untuk didalami," tuturnya.
Wawan berharap sejumlah barang tersebut dapat mengungkap penyebab insiden berdarah itu.
"Jadi belum bisa kita menentukan siapa yang salah, siapa yang bertanggung jawab," jelasnya.
Polisi juga tetap memasang garis polisi dan menghentikan sementara proyek pembangunan gedung selama proses penyelidikan berlangsung.
"Untuk sampai saat ini proyek kami hentikan sementara, untuk memperlancar dalam proses penyelidikan," tegasnya.
Beberapa korban yang mengalami luka berat, dirujuk ke RS yang ada di Solo.
Menurut Kasat Reskrim Polres Blora AKP Selamet, lift terjatuh dari ketinggian sekitar 12 meter.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Lift Crane Jatuh di Blora Jadi 4 Orang
"Pada saat lift naik, sekitar 12 meter, tahu-tahu lift tersebut jatuh terjun bebas, akhirnya penumpang sebanyak 13 orang mengalami luka, di antaranya 3 meninggal dunia dan 10 orang luka-luka," tuturnya.
"Informasi sementara yang kami dapatkan di lapangan bahwa ada kerusakan mesin lift itu karena cara penggunaan atau operasionalnya ada salah satu operator yang memencet di remote itu ada up dan down, jadi pada saat kejadian itu membawa pekerja trip yang kedua," kata dia.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.