Korban Tewas Akibat Lift Crane Jatuh di Blora Jadi 4 Orang

BLORA, KOMPAS.TV -  Sebanyak empat pekerja tewas akibat lift crane proyek pembangunan di Rumah Sakit Umum (RSU) PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah terjatuh pada Sabtu (8/2/2025).

Jumlah korban tewas akibat kecelakaan tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor (Polres) Blora, AKP Gembong Widodo, Minggu (9/2/2025).

Insiden jatuhnya terjadi saat lift crane membawa 13 pekerja menuju lantai lima.

"Total empat korban jiwa," kata dia kepada Kompas.com.

Sebelumnya, tiga pekerja dinyatakan tewas di tempat akibat peristiwa itu, sedangkan 10 lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Lift Crane Proyek di Blora Jatuh dari Ketinggian 12 Meter, 3 Pekerja Tewas

Majelis Pelayanan Kegiatan Umat (MPKU) RS PKU Muhammadiyah, Sugiyanto menyebut, satu korban lain yang meninggal dunia sempat menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Saat ini, sembilan korban masih dirawat, sedangkan tiga korban lainnya harus dirujuk ke rumah sakit di Solo untuk menjalani operasi.

"Tiga pasien akhirnya dirujuk ke luar di Solo semua. (RS) Moewardi 2 pasien, RSO Soeharso 1 pasien. Semua biaya perawatan nanti kami tanggung semua," kata Sugiyanto.

Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki penyebab jatuhnya lift crane tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Blora, AKP Selamet menyebut, lift tersebut terjatuh dari ketinggian sekitar 12 meter.

"Pada saat lift naik, sekitar 12 meter, tahu-tahu lift tersebut jatuh terjun bebas, akhirnya penumpang sebanyak 13 orang mengalami luka, di antaranya 3 meninggal dunia dan 10 orang luka-luka," jelasnya.

Ia menduga lift crane tersebut jatuh akibat kerusakan mesin yang disebabkan oleh kesalahan operasional.

Baca Juga: Insiden 'Crane' Jatuh di Blora, 3 Pekerja Tewas dan 10 Lainnya Luka-Luka

"Informasi sementara yang kami dapatkan di lapangan ada kerusakan mesin lift itu karena cara penggunaan atau operasionalnya ada salah satu operator yang memencet di remote itu ada up dan down. Jadi pada saat kejadian itu membawa pekerja trip yang kedua," bebernya.

"Trip yang pertama aman, dan trip kedua ini mengangkut 13 orang, dan pada saat di tengah di ketinggian 12 meter itu tahu-tahu lepas, jadi ada trouble di mesin lift itu," tegasnya.