MAKASSAR, KOMPAS.TV - Jumlah terduga pelaku penyekapan dan penyiksaan terhadap dua orang kakak beradik di Makassar, Sulawesi Selatan, yakni SF (9) dan IS (8) sebanyak empat orang.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa enam saksi pada kasus dugaan kekerasan dan penyekapan itu, termasuk anggota keluarga dan tetangga di sekitar lokasi kejadian.
"Jadi total saksi yang sudah diperiksa oleh pihak Satreskrim sudah ada enam orang dan sudah dipetakan kembali terkait peran dari masing-masing,” tuturnya, Minggu (9/2/2025), dikutip Kompas.com.
“Sementara saksi yang sudah diperiksa berasal dari pihak keluarga korban dan tetangga, termasuk kakak kandung korban," imbuh Restu.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka dalam Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di Gorontalo
Ia menyebut, kemungkinan akan ada lebih dari dua tersangka dalam kasus ini. Namun, kepastiannya akan diketahui setelah polisi melakukan gelar perkara.
"Sementara kita masih mengumpulkan keterangan dan akan menggelar untuk penentuan tersangka. Terduga pelaku sebanyak empat orang, terdiri dari dua dewasa dan dua di bawah umur," tuturnya.
Saat ini kedua korban masih dalam tahap pemulihan dan kondisinya sudah berangsur membaik setelah menjalani operasi.
"Sampai saat ini, keduanya masih dirawat dan dalam tahap pemulihan. Kami sangat konsen dengan pemulihan kesehatan dari kedua korban, yang saat ini masih dalam keadaan kurang gizi. Mereka terus dipantau oleh dokter ahli, termasuk dokter anak dan ahli gizi," bebernya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Penyekapan di Bangka Sebut Perbuatan Itu Tak Ubahnya Perbudakan Era Kolonial
Sebelumnya, kedua anak tersebut diduga menjadi korban penyekapan oleh orang tua mereka di rumah kontrakan di Jalan Flores, Kecamatan Wajo, pada Jumat (7/2/2025) dini hari.
AKBP Restu Wijayanto menyatakan, pihak kepolisian menerima laporan dari warga sekitar mengenai kejadian tersebut.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.