JAYAPURA, KOMPAS.TV — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim DOK II Jayapura memperkirakan gelombang tinggi mencapai dua meter akan melanda sejumlah perairan di Papua dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim DOK II Jayapura, Heri Purnomo mengatakan, perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara lain perairan barat, utara, dan timur Biak, perairan Jayapura-Sarmi, serta Samudera Pasifik utara Papua.
Menurut Heri, kecepatan angin di kawasan tersebut juga diperkirakan meningkat hingga 14–18 knot.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Besok 8-9 Februari 2025, 11 Wilayah Berpotensi Hujan Sangat Lebat
Selain itu, perairan barat, utara, dan timur Biak serta Samudera Pasifik utara Papua diprediksi mengalami gelombang sedang dengan ketinggian 1,25–1,50 meter.
Kecepatan angin tertinggi di wilayah ini berkisar antara 12 hingga 16 knot.
Pihak BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku aktivitas di laut, untuk tetap waspada dan terus memperbarui informasi cuaca dari sumber resmi.
“BMKG senantiasa menginformasikan perkembangan cuaca agar dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum melaut,” ujar Heri dikutip dari Antara, Jumat (7/2/2025).
Tingginya gelombang di perairan Papua ini berdampak bagi para nelayan yang akan mencari ikan.
Marthen, seorang nelayan setempat mengatakan, tingginya gelombang membuatnya memilih melaut di dekat pantai demi keamanan.
“Saat ini saya hanya melaut dekat-dekat saja, dan itu berdampak pada hasil tangkapan yang terbatas,” katanya.
Sebelumnya, BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia hingga 10 Februari. Berikut informasinya:
Wilayah dengan Gelombang Tertinggi (4-6 Meter)
Wilayah dengan Gelombang Tinggi (2,5-4 Meter)
Wilayah dengan Gelombang Sedang (1,25-2,5 Meter)
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Waspada Gelombang Laut Sangat Tinggi Capai 6 Meter hingga 10 Februari
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.