Sosok Sunardi Pembunuh Istri dan Penagih Utang Diungkap Anak Tiri: Pemabuk, Penjudi dan Pelaku KDRT

BEKASI, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan ganda di Bekasi kian memilukan usai terungkap latar belakang kelam pelakunya. Sunardi (43), tersangka pembunuhan Sri Pujayanti (22) dan Almaidah (51), ternyata sebagai pemabuk, penjudi, dan pelaku KDRT.

Putra Almaidah, Edi Rianto (31) mengungkapkan sisi ayah tirinya yang telah menikahi ibunya sejak 2015.

"Emang dia KDRT. Sejak KDRT, ibu tinggal sama saya," ungkap Edi dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/2/2025).

Kekerasan yang dialami Almaidah begitu memprihatinkan hingga memaksanya berpisah rumah dengan Sunardi enam bulan sebelum pembunuhan terjadi pada November 2022.

Almaidah kemudian memilih tinggal bersama Edi di Perumahan KSB, Desa Sukaragam, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Kasus Pria Bunuh Istri dan Penagih Utang di Bekasi, Ini Keterangan Anak Korban

Selain KDRT, Sunardi juga dikenal memiliki ketergantungan pada minuman keras dan judi. Kecanduan judinya bahkan mendorong Sunardi nekat menjual tiga sepeda motor milik Edi.

"Tiga kendaraan motor dijual. Bilangnya buat usaha, tapi habis buat main judi," papar Edi.

Kronologi Kasus

Kasus ini terungkap setelah Sri Pujayanti, pegawai bank keliling, ditemukan tewas di kediaman Sunardi di Desa Sindangmulya, Cibarusah, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.

Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, menjelaskan bahwa korban sedang menagih cicilan koperasi yang menunggak sebulan sebelum dibunuh.

"Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir," jelas Onkoseno.

Baca Juga: [FULL] Temuan Polisi soal Kasus Pria Bunuh Istri dan Penagih Utang di Bekasi

Kasus ini kemudian berkembang saat Sunardi mengaku telah membunuh orang lain. Pengakuan tersebut berkaitan dengan laporan warga tentang anggota keluarga yang hilang sejak November 2022.

Setelah membongkar septic tank rumah pelaku, polisi menemukan kerangka Almaidah yang masih mengenakan pakaian lengkap.

Edi menegaskan bahwa Sunardi bukanlah sosok ayah yang baik.

"Emang enggak baik orang ini," tegasnya, merujuk pada rangkaian perilaku destruktif Sunardi yang berujung pada pembunuhan sadis terhadap dua korban.