KAB. BANJAR, KOMPAS.TV - Sudah hampir sebulan, banjir yang melanda Desa Teluk Selong Hulu, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menggenang rumah-rumah warga.
Air yang tak kunjung surut meninggalkan kesulitan berat, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia atau memiliki keterbatasan fisik.
Baca Juga: Banjir di Kabupaten Banjar Terus Berulang, Bendungan Riam Kiwa Solusinya?
Ramlan salah satu warga desa, merupakan contoh nyata dari perjuangan berat yang harus dihadapi.
Menderita stroke selama lima tahun, setiap langkah yang ia ambil semakin berat.
Dengan hanya mengandalkan tongkat, ia memaksa dirinya untuk melewati air yang menggenang menuju rumahnya meski dalam kondisi tubuh yang sangat lemah.
Bagi Ramlan, banjir ini sudah menjadi bagian dari kehidupan yang harus ia jalani.
Air yang menggenang rumahnya bahkan mencapai kedalaman 23 sentimeter, merendam barang-barang berharga dan semakin memperburuk kehidupan harian.
Sambil menahan rasa tangis, ramlan masih menyimpan harapan adanya peninggian jalan.
"Kalau gatal pasti, tapi karena kondisi seperti ini ya macam-macam, kondisi seperti ini kesulitan, kebetulan saya sudah stroke," ungkap Ramlan.
Baca Juga: Waspada Banjir, Personel TNI AD Kodim 1005/Batola Bersihkan Sungai dari Sampah dan Sumbatan
Ramlan menyadari peninggian jalan bukan solusi jangka Panjang, namun ia berharap penuh sebagai pengurangan dampak bencana, mengingat banjir seakan menjadi kewajiban setiap tahun yang harus ditempuh warga lainnya.
Sebelumnya sebanyak 500 sembako bagi warga terdampak mulai didistribusikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang langsung diserahkan Gubernur Kalsel Muhidin di Desa Teluk Selong Hulu, Kabupaten Banjar.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.