JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi memastikan tidak ada bekas luka pada jenazah Brigadir Jenderal (Purn) TNI Hendrawan Ostevan (75) yang ditemukan di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025).
Pejelasan mengenai tidak adanya bekas luka pada jenazah tersebut disampaikan oleh Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Kombes Joko Sadono, Rabu (15/1/2025).
“(Berdasarkan hasil visum) tidak ada bekas luka pada tubuh korban,” ujar Kombes Joko saat dikonfirmasi Kompas.com.
Meski tidak menemukan bekas luka, polisi memastikan masih menyelidiki penyebab kematian Hendrawan.
Baca Juga: Jasad Purnawirawan Brigjen TNI Ditemukan di Laut,Polisi Temukan Kartu Anggota BIN saat Identifikasi
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi juga menegaskan tidak ditemukan luka pada tubuh HO.
“Benar, tidak ditemukan (luka),” kata dia.
Sebelumnya Kompas.tv memberitakan, jenazah purnawirawan TNI berpangkat jenderal bintang satu HO ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan berinisial RA (27). Selanjutnya, RA melaporkan penemuan itu kepada Bripka AM yang tengah berpatroli di Markas Unit Patroli Marunda.
"Melaporkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengapung di perairan Pelabuhan Marunda,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Selasa (14/1).
Setelah menerima laporan tersebut, Bripka AM langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP), dan menemukan jasad pria tengah mengapung.
Baca Juga: Pensiunan Brigjen TNI Tewas di Marunda: Mobil Belum Ditemukan, Korban Sempat Berkendara ke Dermaga
Saat ditemukan, jenazah tersebut mengenakan kaus berkerah dan celana panjang jeans warna hitam.
Petugas juga menemukan sebuah dompet kulit berwarna hitam lengkap dengan identitas.
"Selanjutnya dilakukan evakuasi terhadap mayat tersebut ke dermaga AAJ Marunda, dan piket Subdit Gakkum membawa ke RSCM Jakarta guna dilakukan visum,” ujar Ade Ary.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.