JAKARTA, KOMPAS.TV - Pagar bambu sepanjang 30 km yang terbentang di laut Tangerang, Banten hingga saat ini masih menjadi perbincangan.
Namun, perwakilan nelayan menyebut pagar ini memiliki sejumlah manfaat bagi mereka.
Di tengah topik hangat ini, Perwakilan Nelayan, Tarsin dalam YouTube KompasTV, Minggu (12/1/2025) menyebut, pagar laut ini bermanfaat untuk mata pencaharian tambahan, terutama budidaya kerang hijau.
"Kalau menurut saya, itu kan cuma patok bambu yang sebagai tanda batas untuk perairan dangkal bagi masyarakat budidaya kerang hijau ya," katanya kepada tim KompasTV di Tangerang.
"Kalau misalnya melaut hasil tangkapnya lagi kurang bisa ngambil kerang hijau," tambahnya.
Menurutnya, kerang hijau sangat populer untuk dijadikan masakan sehingga bisa menjadi sumber penghasilan.
Baca Juga: Manajemen PIK 2 Bantah Bangun Pagar Laut dari Bambu di Perairan Tangerang
Selain itu, pagar bambu tersebut juga bermanfaat untuk memecah gelombang laut untuk pencegahan abrasi.
"Di satu sisi, bambu-bambu itu buat memecah gelombang juga sih sebenarnya, untuk mencegah terjadinya abrasi," ujar Tarsin.
Ketika ditanyai bagaimana awal pembangunannya, Tarsin mengaku tidak tahu bagaimana mulanya.
"Kalau awalnya kita enggak tahu, yang jelas ya itu kan masyarakat secara sporadis aja gitu karena memang bagian dari untuk penanda (bagi nelayan)," katanya.
Menurutnya, keberadaan pagar bambu itu sudah terjadi bertahun-tahun dan berasal dari inisiasi warga sendiri.
Namun, Tarsin tidak menjelaskan secara spesifik terkait siapa atau bagaimana pembangunan pagar bambu tersebut.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.