Petugas Vaksinasi Massal Hewan Ternak, Cegah PMK

KULONPROGO, KOMPAS.TV - Sejak sepekan terakhir, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) melalui Bidang Peternakan Kulon Progo menggencarkan kegiatan vaksinasi massal pada hewan ternak, khususnya sapi di sejumlah wilayah.

Vaksinasi massal ini dilakukan guna mengantisipasi meluasnya penyakit mulut dan kuku (PMK), yang kembali merebak di sejumlah daerah termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak beberapa pekan terakhir.

Sebanyak 200 vaksin PMK bantuan pemerintah DIY telah didistribusikan ke 200 peternak yang tersebar di enam Kapanewon, baik di sisi selatan, barat, maupun utara. Vaksinasi periode kedua kembali dilakukan menyusul banyaknya temuan kasus hewan ternak yang kembali terjangkit PMK di wilayah DIY, termasuk di wilayah Kabupaten Kulon Progo.

Di Kulon Progo sendiri saat ini tercatat sudah ada sebanyak tiga ekor hewan ternak sapi yang positif PMK, yakni di wilayah Kelurahan Plumbon, Kapanewon, dan Temon, Kulon Progo. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Kulon Progo, mengingat PMK dapat dengan cepat menular ke ternak lain sehingga dapat berpotensi merugikan para peternak.

“Kita temukan satu kasus di Kapanewon Temon, tepatnya di Desa Plumbon jadi ternak yang terkena PMK ada tiga ekor. Selain vaksinasi kita mengharapkan peternak untuk menjaga sanitasi kandang, dan sebisa mungkin tidak memasukkan ternak baru karena situasinya masih banyak kasus PMK di lapangan," jelas Eko Sulistiadi, Kabid Peternakan DPP Kulonprogo.

"Kami imbau untuk sementara ini tidak memasukkan hewan-hewan baru lagi dari daerah luar, kemudian untuk sapi-sapi yang ada di kandang mereka kami harapkan untuk divaksinasi,” lanjutnya.

Salah satu peternak, Sukirdi, mengatakan sangat khawatir dengan maraknya penyakit PMK yang kedua kalinya karena dampaknya bisa menyebabkan kematian dan kelumpuhan pada hewan ternak, sehingga peternak akan mengalami kerugian.

“Ini untuk kegiatan pencegahan maraknya penyakit PMK yang kedua ini. Kekhawatiran itu ada karena daerah-daerah lain dari Jawa Tengah ataupun Jawa Timur sudah terjangkit penyait PMK, yang kedua kalinya ini. Dampaknya sangat mengkhawatirkan sekali, karena bisa sampai menyebabkan kematian, lalu kelumpuhan, dan artinya peternak jadi merugi,”ujar Sukirdi.

Selain melakukan vaksinasi massal, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo juga mengimbau pada seluruh peternak agar tidak mendatangkan ternak dari luar daerah untuk sementara waktu.

Selain itu, peternak juga diminta secara rutin membersihkan kandang serta menjaga kondisi kesehatan hewan ternak masing-masing, termasuk segera melaporkan dan memeriksakan hewan ternaknya yang mengalami gejala PMK.

#pmk #hewanternak #kulonprogo