Kronologi Anggota TNI AU di Jayapura Tega Bakar Istri, Diduga Gegara Charger HP

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang anggota TNI AU berinisial Serka MM tega membakar istrinya berinisial E hingga tewas di Jayapura, Papua.

Peristiwa tersebut terjadi memang sudah lama tepatnya pada Minggu (1/12/2024) lalu, namun baru viral di media sosial belakangan ini.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, Daud Zamuel Yotha insiden tersebut bermula dari perselisihan terkait charger atau pengisian daya handphone (HP).

Pelaku kemudian menyiramkan minyak tanah ke tubuh istrinya itu dan membakar dengan korek api.

"Dalam kondisi terbakar, Elis berlari ke belakang rumah untuk menyelamatkan diri dan berhasil ditolong oleh tetangga," kata Daud dalam keterangannya, Senin (16/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Korban sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal pada Minggu (15/12).

Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga meminta proses hukum tegas terhadap pelaku yang diketahui bertugas di Lanud Silas Papare, Jayapura.

Baca Juga: Diduga Cemburu, Suami di Bandung Barat Bunuh Istri

"Keluarga korban berharap keadilan dapat ditegakkan, serta mengimbau dukungan dari masyarakat dalam menghadapi situasi ini," tegasnya.

Sementara itu, Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Mokh Mukhson menegaskan Serka MM telah diamankan.

"Lanud Silas Papare telah mengambil tindakan kepada Serka MM dengan mengamankan yang bersangkutan di Satpom AU Lanud Silas Papare," kata Mukhson.

Ia pun memastikan Serka MM menjalani proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Sementara terkait korban, ia menjelaskan pihaknya turut mengambil langkah dengan melakukan perawatan terhadap korban di RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura. 

Ia menuturkan kondisi korban sempat membaik pada Sabtu (14/12), sebelum akhirnya mengalami penurunan pada Minggu (15/12) sekitar pukul 16.00 WIT.

"Pada pukul 16.57 WIT, pasien dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.

Baca Juga: Perempuan di NTT Bakar Suami karena Masalah Judi Online, Polisi: Terancam 12 Tahun Penjara