JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi menunjukkan video rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi Aipda Robig menembak seorang siswa di Semarang saat rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI, Jakarta.
Saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR RI yang membahas kasus penembakan yang menewaskan siswa SMK di Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menunjukkan hasil rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi Aipda Robig Zaenudin yang menembak pengendara motor yang tengah melintas di dekatnya.
Kombes Irwan mengklaim polisi terpaksa menembak korban karena melakukan perlawanan ketika anggotanya hendak melerai tawuran di Semarang Barat.
Kabid Propam Polda Jateng telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan terduga pelaku penembakan.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa motif penembakan terhadap siswa SMK di Semarang bukan karena tawuran.
Ia menyebut motif penembakan itu adalah karena motornya dipepet.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar meminta maaf dan menyatakan siap dievaluasi terkait buntut penembakan oleh anggotanya yang menewaskan seorang siswa SMK di Semarang.
Fakta baru terungkap dalam kasus penembakan siswa SMK oleh polisi di Semarang, Jawa Tengah. Proyektile peluru yang ada di tubuh korban baru diambil saat otopsi ulang.
Keluarga korban mengaku tidak mengetahui bahwa tubuh korban masih ada proyektile saat dibawa pulang dari rumah sakit.
Pihak keluarga siswa korban penembakan polisi angkat bicara terkait proyektile peluru yang masih bersarang di jenazah. Pihak keluarga mengungkapkan bahwa mereka tidak mengetahui ada proyektile di tubuh jenazah korban.
Baca Juga: Ramai, Gus Miftah Olok-Olok Penjual Es Teh Hingga Kena Tegur Presiden Prabowo - POP NEWS
#penembakan #polisi #siswa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.