Joko Widodo, Presiden ke-7 RI buka suara atas perolehan suara Ridwan Kamil dan Suswono dalam Pilkada Jakarta.
Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan RK-Suswono memperoleh 40,02 persen, sementara pasangan Pramono-Rano memperoleh 49,49 persen.
Jokowi enggan menanggapi suara RK-Suswono yang berdasarkan hasil hitung cepat berada di bawah Pramono-Rano, walaupun pasangan Cagub Jakarta Nomor Urut 1 ini mendapat dukungannya dan Presiden Prabowo.
Sementara mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut perolehan hasil suara Pramono-Rano yang unggul dari pasangan RK-Suswono berdasarkan hasil hitung cepat, merupakan hasil kerja keras semua pihak, bukan semata karena hasil endorsement yang diberikannya.
Berdasarkan data Litbang Kompas, endorse atau dukungan dari Prabowo, Jokowi, Anies, dan Ahok memberikan efek dalam mempengaruhi pilihan warga Jakarta.
Sementara Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, menegaskan, endorsement atau dukungan yang diberikan tokoh nasional dalam Pilkada bisa memberi efek positif dan negatif.
Dukungan Jokowi untuk RK dinilai bisa memberi dampak positif untuk soliditas pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres kemarin, namun dampak negatifnya, hilangnya suara pendukung Anies yang dinilai kontra dengan Jokowi.
Sejauh ini, pasangan cagub RK-Suswono masih optimistis Pilkada DKI Jakarta berjalan dua putaran.
Lantas apakah "Jokowi efek" sudah tak berpengaruh di Jakarta? Kita bahas dengan sejumlah narasumber. Ada Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya dan Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid.
Baca Juga: PKS soal Peluang Pilkada Jakarta 2 Putaran, Respons Anies Disebut Jadi Kunci Unggul Pram-Rano
#rksuswono #efekjokowi #pilkadajakarta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.