PADANG, KOMPAS.TV - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan laju emisi gas Sulfur Dioksida (SO2) Gunung Marapi, Sumatera Barat masih berada pada level rendah, meskipun aktivitas vulkanik gunung tersebut menunjukkan peningkatan, Senin (18/11/2024).
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyampaikan berdasarkan data satelit sentinel per 11 November 2024, laju emisi gas SO2 tercatat sebesar 23 ton per hari.
"Meskipun aktivitas Gunung Marapi cenderung mengalami peningkatan namun laju emisi (fluks) gas SO2 dari satelit sentinel masih terdeteksi dengan kuantitas yang rendah," ujarnya dikutip dari Antara.
Status Gunung dan Potensi Bahaya
Gunung Marapi yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar ini masih berstatus Siaga sejak 6 November 2024, naik dari status sebelumnya yaitu Waspada.
Meski aktivitas secara umum menunjukkan tren menurun, PVMBG menyatakan masih membutuhkan waktu untuk memastikan kestabilan gunung api tersebut.
Baca Juga: Dua Pekan Tinggal di Posko, Pengungsi Gunung Lewotobi Terkena ISPA dan Diare
Beberapa potensi bahaya yang perlu diwaspadai antara lain:
Rekomendasi PVMBG
Untuk menjaga keselamatan masyarakat, PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi:
Berdasarkan pengamatan PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Marapi saat ini didominasi oleh proses degassing atau pelepasan gas dengan kandungan gas magmatik SO2 yang masih tergolong rendah.
Baca Juga: Gunung Semeru Alami Erupsi Pagi Ini, PVMBG Keluarkan Status Waspada
Namun, para ahli memperingatkan bahwa intensitas erupsi dapat meningkat jika terjadi peningkatan signifikan pada pasokan fluida, yang terdiri dari magma dan gas, dari kedalaman gunung.
"Aliran atau banjir lahar dapat terjadi pada lembah atau bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi, sehingga wajib diwaspadai," kata Wafid.
Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti arahan dari PVMBG dan pemerintah setempat, serta mewaspadai perubahan kondisi Gunung Marapi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.