KATAPANG, KOMPAS.TV - Anyaman sok adalah produk kerajinan tangan dari hutan bukan kayu yang dibuat masyarakat Dayak di Desa Mekar Raya, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Tidak hanya sekadar mengisi waktu luang, profesi ini juga menjadi mata pencarian alternatif, selain bertani karet dan padi.
Satu di antara perajin, Floretina Fransiska mengaku mulai giat menganyam sejak tahun 2020 lalu.
Dari awalnya hanya menerima pesanan saja, namun kini wanita berusia 54 tahun ini sudah bisa memproduksi anyaman setiap saat.
Fasilitas berupa rumah budaya yang dibangun di Desa Mekar Raya sangat membantu para perajin dalam memasarkan, menyimpan dan menghemat biaya produksi.
Floretina Fransiska masuk dalam Kelompok Anyaman Putri Berkarya yang berjumlah 7 orang.
Keahlian menganyam dipelajari dari orang tuanya secara turun-temurun dengan produk yang dihasilkan mulai dari tas, pembungkus botol minuman, raga' (keranjang) atau tempat menyimpan makanan dan sayur mayur.
Bahan baku yang dipakai adalah hasil hutan bukan kayu seperti rotan, bemban maupun bambu.
Ketika membuat 1 jenis anyaman, Floretina memerlukan waktu sekitar 2 sampai 4 hari tergantung kondisi cuaca.
Sementara untuk harga jual bervariasi sesuai ukuran dan jenis anyaman dimulai dari harga Rp50 ribu hingga Rp300 ribu.
Floretina Fransiska berharap ke depan lebih banyak bantuan yang diberikan termasuk dari pemerintah. Terlebih bahan baku mulai sulit ditemukan.
Baca Juga: Kreasi Tas Anyam Berbahan Plastik Asal Madiun yang Laris Dicari Pembeli
#kreasitasanyaman #tasanyaman #bisnistasanyaman
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.